Tanggapi Pernyataan Menkes, Dicky Budiman: Dokter Waspada AI Bukan Berarti Anti Inovasi
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut dokter yang memusuhi AI akan terbelakang atau tertinggal dari kemajuan teknologi.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
Pemerintah, menurutnya, perlu mempercepat lahirnya kebijakan dan standar yang mengatur penggunaan AI dalam praktik klinis.
Ini termasuk sertifikasi algoritma, audit berkala, hingga perlindungan data pribadi pasien.
“AI ini juga perlu regulasi dan governance yang memadai, yang cukup, yang antara lain mengatur tentang standarisasi penggunaan AI dalam klinik dan rumah sakit oleh lembaga kredibel, apa itu Kementerian Kesehatan dengan KKII ataupun lembaga independen lain,” tuturnya.
Dicky menekankan bahwa kritik terhadap AI bukan berarti anti-perubahan, tetapi merupakan bentuk kewaspadaan profesional demi menjaga kualitas dan keselamatan pasien.
Ia pun mengajak semua pihak untuk membangun budaya yang terbuka terhadap kritik konstruktif.
“Karena kritik konstruktif ini justru penting untuk menjaga keselamatan pasien, khususnya di dunia kesehatan kan kita keselamatan pasien harus jadi yang utama. Mau itu AI, mau itu manusia, atau apapun,” ujarnya.
Dengan pendekatan yang hati-hati namun terbuka terhadap inovasi, Dicky optimistis bahwa AI dapat menjadi mitra strategis yang memperkuat sistem kesehatan tanpa menghilangkan sisi kemanusiaan profesi dokter.
Sekolah Rakyat Jadi yang Pertama Gunakan AI Talent DNA di Indonesia |
![]() |
---|
IFLS 2025 Dorong Adopsi AI di Dunia Pendidikan |
![]() |
---|
Persaingan AI Memanas: Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI atas Dugaan Kolusi Antimonopoli |
![]() |
---|
Praktisi Pemasaran Didorong Manfaatkan AI di Intrigue MAdVerse Summit 2025 |
![]() |
---|
Vape Dilarang di Singapura, Bagaimana Sebaiknya Indonesia? Ini Kata Pakar Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.