Jumat, 5 September 2025

Ijazah Jokowi

Refly Harun Curiga Mantan Rektor UGM Cabut Semua Pernyataan soal Ijazah Jokowi: Pasti Ada Apa-apa

Refly menduga ada dua kemungkinan yang menyebabkan Sofian cabut pernyataannya, salah satunya karena dapat ancaman dari pihak lain.

Penulis: Rifqah
Kolase tribunnews.com dan Twitter @dwioktariyadi
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Kolase tribunnews.com dan Twitter @dwioktariyadi. Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2002–2007, Prof. Dr. Sofian Effendi, menarik seluruh pernyataannya di media sosial tentang ijazah palsu hingga hingga skripsi Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Refly menduga ada dua kemungkinan yang menyebabkan Sofian cabut pernyataannya, salah satunya karena dapat ancaman dari pihak lain. 

"Saya lihat di dalam transkrip nilai itu juga yang ditampilkan bareskrim, IPKnya itu nggak sampai dua kan. Kalau sistemnya benar, dia tidak lulus atau di DO istilahnya. Hanya boleh sampai sarjana muda," kata Sofian.

Menurut Sofian, tidak mungkin seorang mahasiswa sarjana muda bisa melanjutkan ke jenjang S1 ketika nilainya tidak memenuhi syarat.

Maka dari itu, dia pun heran ketika beredar skripsi Jokowi yang seolah-olah dibuat untuk memenuhi syarat untuk lulus S1

"Jadi (karena nilainya tidak memenuhi) dia belum memenuhi persyaratan melanjutkan ke sarjana dan menulis skripsi. Skripsinya pun sebenarnya adalah contekan dari pidatonya prof Sunardi, salah satu dekan setelah Pak Soemitro. Tidak pernah lulus. Tidak pernah diujikan. Lembar pengesahannya kosong," ungkapnya

Sofian juga sempat menanyakan langsung kepada pihak UGM perihal skripsi Jokowi yang beredar itu dan mendapatkan jawaban bahwa ternyata skripsi Jokowi tidak pernah diujikan.

"Saya tanya ke petugasnya, 'mbak ini kok kosong'? Dia bilang iya pak itu sebenarnya nggak diuji. Nggak ada nilainya. Makanya nggak ada tanggal, nggak ada tanda tangan dosen penguji," sebutnya

Dengan tidak adanya skripsi yang disahkan, Sofian memastikan maka Jokowi tidak mungkin memiliki ijazah s1

"Kalau dia mengatakan punya ijazah BsC (sarjana muda) mungkin betul lah. Kalau yang ijazah sarjana, nggak punya dia," kata Sofian

Sofian juga menanggapi soal rumor bahwa Jokowi pernah meminjam ijazah Hari Mulyono untuk kepentingan tertentu.

Pada 1980, kata Sofian, Jokowi masuk UGM berbarengan dengan kerabatnya yang bernama Hari Mulyono.

"Hari Mulyono lulus, kawin dengan adiknya dia, Idayati, punya dua anak. Itu kabarnya dia pinjam ijazahnya Hari Mulyononya ini. Kemudian ijazah ini yang dipalsuin dugaan saya. Jadi itu kejahatan besar itu."

"Dia kan selalu mengenalkan, bahwa untuk ijazah yang dibawa-bawa oleh dia itu, itu kan bukan foto dia. Itu penipuan besar-besaran itu," jelasnya

Sofian juga memastikan Kasmudjo tidak pernah menjadi pembimbing Jokowi, baik pembimbing akademik apalagi pembimbing skripsi.

(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Feryanto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan