Rabu, 13 Agustus 2025

Koperasi Desa Merah Putih

Prabowo Sebut Konsep Koperasi Cuma untuk Orang Lemah, Apa Maksudnya?

Prabowo menyebut bahwa koperasi berdiri untuk kaum lemah. Selain itu, dia menyebut koperasi juga tidak disukai pihak kapitalis.

Tangkapan layar dari YouTube Sekretariat Presiden
KOPERASI KAUM LEMAH - Presiden Prabowo Subianto menyebut bahwa koperasi dibentuk untuk kaum lemah. Selain itu, konsep koperasi juga tidak disukai oleh kaum kapitalis. Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto menyinggung soal konsep berdirinya koperasi untuk kaum lemah. Dia menegaskan berdirinya koperasi bukanlah untuk orang yang sudah mapan secara ekonomi.

Prabowo juga menegaskan pihak yang sudah memiliki perusahaan skala nasional maupun multinasional, enggan membantu keberlangsungan koperasi.

"Jadi, kita sudah mengerti bahwa konsep koperasi adalah konsep orang yang lemah. Yang kuat, tidak ingin berurusan dengan koperasi, menjadi anggota koperasi pun tidak mau."

"Kalau sudah kuat, sudah kaya, sudah punya akses ke mana-mana, dia bikin itu PT, bikin holding, bikin incorporated, dia bikin limited liability company, dan bla-bla-bla," katanya saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Prabowo mengibaratkan koperasi layaknya berbagai lidi yang disatukan. Dia mengatakan jika hanya ada satu lidi atau satu koperasi yang berdiri, maka secara ekonomi akan lemah.

Namun, ketika banyak lidi atau banyak koperasi berdiri, maka akan kuat secara ekonomi.

Dia menegaskan banyaknya koperasi yang berdiri mampu untuk membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"(Koperasi) sama dengan konsep lidi, satu lidi lemah, tidak kuat, tidak ada artinya satu lidi. Tapi kalau ratusan lidi dijadikan satu, ini adalah alat yang membantu kita," tegasnya.

"Jadi, dari lemah menjadi kekuatan. Ini adalah konsep koperasi. Dari ekonomi lemah menjadi kekuatan ekonomi yang kuat, ini adalah konsep koperasi," sambung Prabowo.

Baca juga: Naik Maung Garuda, Prabowo Beri Hormat dan Sapa Warga Klaten di Peresmian Koperasi Merah Putih

Dia menjelaskan bahwa konsep berdirinya koperasi adalah gotong royong. Lalu, dia berkelakar bahwa seakan konsep gotong royong adalah milik PDIP.

Padahal, sambungnya, konsep tersebut adalah kepribadian bangsa Indonesia.

"Kalau saya sebut gotong royong, yang paling keras tepuk tangan kawan-kawan PDIP. Gotong royong adalah milik bangsa Indonesia," ujarnya sembari diiringi tepuk tangan dari peserta yang hadir.

Konsep Koperasi Tidak Disukai Kapitalis 

Prabowo menegaskan konsep koperasi yaitu gotong royong tidak disukai oleh pihak yang menganut paham ekonomi kapitalis.

Menurutnya, ketidaksukaan tersebut karena kapitalis menganggap berdirinya koperasi adalah ancaman.

Dia mengeklaim ada negara yang takut akan adanya koperasi di Indonesia.

"Jadi, dalam pengertian mereka (kapitalis) tapi tidak semua tentunya ya, bahwa dianggap (koperasi) bisa saingan. Dan ada negara-negara tertentu di dunia yang memang tidak suka melihat ada negara baru dan besar yang mau bangkit," ujarnya.

Namun, Prabowo menilai hal tersebut bukan menjadi masalah karena merupakan sifat alamiah dari sebuah negara yaitu ingin menguasai atau melakukan hegemoni terhadap negara lain.

Sehingga, Prabowo ingin agar koperasi dijadikan sarana untuk melawan ekonomi kuat dari negara lain.

"Karena itu, koperasi sebagai alatnya pihak yang lemah, yang mengubah kelemahan menjadi kekuatan selalu dianggap sarana untuk berdaulat, kemerdekaan yang sejati."

"Saya ingatkan kemerdekaan bukan hanya lagu kebangsaan Merah Putih, DPR, MPR, iya. Kemerdekaan sejati adalah kemerdekaan ekonomi," tegas Prabowo.

Tentang Koperasi Desa Merah Putih 

Koperasi Desa Merah Putih diperkenalkan ke publik pada 21 April 2025 lalu.

Program tersebut adalah salah satu inisiatif strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun kemandirian ekonomi desa dan memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), agrobisnis, logistik desa-kota hingga kewirausahaan.

Ada berbagai jenis usaha yang bakal dikelola di Koperasi Merah Putih seperti gerai sembako, Klinik dan apotek, Unit simpan pinjam, dan Pergudangan dan logistik.

Baca juga: Saham BBRI Diprediksi Menguat Usai Peresmian Koperasi Merah Putih

Mengenai modal dan pendanaan, setiap unit koperasi mendapat plafon pinjaman sebesar Rp 3 miliar dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), dengan tenor 6 tahun. Adapun untuk biaya notaris ditanggung oleh APBD.

Lalu, pelaksanaan program ini berkolaborasi dengan sejumlah BUMN seperti PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), Bank Mandiri, Bank BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Bank Syariah Indonesia, Pos Indonesia, PT Telkom Indonesia, InJourney, ID FOOD, dan Bulog.

Di sisi lain, peresmian sekaligus peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih ini digelar di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang dihadiri oleh berbagai pihak.

Sebanyak 8.523 kepala desa atau pengelola Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Jateng dijadwalkan hadir di lokasi. Begitu pun para bupati dan wali kotanya.

Sementara itu, puluhan ribu koperasi di seluruh Indonesia mengikuti acara peluncuran secara daring dari daerahnya masing-masing.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan