Prabowo Mengumpat saat Pidato di Harlah PKB, Diduga Buntut Stafnya Salah Bikin Minum
Prabowo mengumpat saat berpidato di Harlah PKB. Adapun penyebabnya diduga karena stafnya salah membuat minuman.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Bobby Wiratama
Harlah ke-27 PKB yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu malam ini dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti pimpinan lembaga negara dan pimpinan partai politik.
Bahkan, mantan Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, turut hadir dan memberikan pidatonya.
Berdasarkan catatan Tribunnews.com, berikut daftar petinggi partai dan pejabat negara yang hadir dalam Harlah PKB:
- Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka
- Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani
- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno
- Wamenko Polkam Lodwijk Paulus
- Wamenko Hukum HAM Imigrasi Otto Hasibuan
- Menteri Luar Negeri Sugiono
- Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Menko Bidang Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono
- (AHY)
- Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
- Ketua Umum PAN sekaligus Menko Pangan Zulkifli Hasan
- Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf
- Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep
Sejarah Singkat PKB
PKB merupakan salah satu partai politik (parpol) di Indonesia yang berdiri pada 23 Juli 1998.
Dikutip dari laman PKB, partai ini didirikan oleh para kiai dari Nahdlatul Ulama (NU) seperti Mustofa Bisri, A Muhith Muzadi, hingga Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Kini, PKB diketuai oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Berdirinya PKB pun berawal dari usulan warga NU dari seluruh Indonesia agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendirikan parpol.
Namun, usulan itu ditanggapi hati-hati oleh karena adanya hasil Muktamar ke-27 di Situbondo, Jawa Timur, pada 1984, yang menyatakan NU adalah organisasi yang tidak akan melakukan kegiatan politik.
Hal ini membuat sejumlah kalangan NU tidak sabar dan justru mendeklarasikan untuk mendirikan parpol.
Beberapa parpol pun sempat berdiri seperti Partai Bintang Sembilan di Purwokerto, Jawa Tengah, dan Partai Kebangkitan Ummat di Cirebon, Jawa Barat.
Petinggi PBNU pun lantas menanggapi langkah dari kalangan akar rumput itu dengan menggelar Rapat Harian Syuriyah pada 3 Juni 1998.
Dalam prosesnya, dibentuklah Tim Lima dan Tim Asistensi untuk melakukan rapat untuk menyusun rancangan awal pembentukan parpol.
Namun, dalam dinamikanya, Gus Dur pun prihatin karena kelompok NU justru ingin mendirikan parpol sehingga membuat kesan mengaitkan agama dengan politik partai.
Akhirnya, Gus Dur pun bersedia menginisiasi kelahiran parpol dengan landasan ahlussunah wal jemaah.
Hal itu pun didukung oleh kiai NU seperti Mustofa Bisri dan Munasir Ali. Akhirnya, terbentuklah PKB lewat deklarasi pada 23 Juli 1998.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reza Deni)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.