Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Tolak Transfer Data Pribadi ke Amerika, 75 Ribu Buruh Bakal Gelar Aksi di Momen HUT RI
Said menyatakan, setidaknya akan ada enam tuntutan yang dibawa oleh buruh dalam aksi tersebut.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan, akan ada rencana aksi yang melibatkan 75 ribu buruh di sela-sela momen Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 atau di antara tanggal 15 sampai 25 Agustus 2025.
Aksi tersebut kata Said Iqbal, akan digelar serempak dilakukan di 38 provinsi.
Baca juga: Guru Besar Ilmu Hukum Sebut Transfer Data Bukan Berarti Alihkan Pengelolaan Seluruh Data WNI ke AS
"Di Jakarta dipusatkan di Istana atau DPR RI, dan di daerah lainnya di kantor-kantor Gubernur antara lain Bandung, Serang, Surabaya, Semarang, Jogja, Denpasar, Gorontalo, Banjarmasin, Medan, Bandar Lampung, dan lain-lain," kata Said Iqbal dalam keterangan resminya, Minggu (27/7/2025).
Said menyatakan, setidaknya akan ada enam tuntutan yang dibawa oleh buruh dalam aksi tersebut.
Di antaranya kata dia, buruh menolak terjadinya transfer data pribadi masyarakat Indonesia ke Amerika Serikat sebagai bentuk kesepakatan kerja sama tarif.
"Aksi ini akan membawa 6 tuntutan, dua di antaranya adalah menolak transfer data pribadi masyarakat Indonesia ke Amerika Serikat dan segera bentuk Satgas PHK mengantisipasi gelombang PHK akibat tarif Trump," kata dia.
Baca juga: Polemik Transfer Data WNI ke AS, Mayjen Purn Gautama Ingatkan Publik, UU PDP Punya Aturan Ketat
Selain itu, empat tuntutan lainnya adalah:
1. Hapus Outsourcing
2. Sahkan RUU Ketenagakerjaan yang baru sesuai keputusan MK Nomor 168/2024
3. Sahkan RUU Pemilu tentang Pemisahan Pemilu di tingkat nasional dengan Pemilu di tingkat daerah sesuai putusan MK 135/2025
4. Berlakukan pajak yang berkeadilan bagi buruh, yaitu PTKP dinaikkan Rp7,5 juta per bulan, tidak ada diskriminasi pajak terhadap PPh 21 bagi buruh perempuan yang berkeluarga, tolak pajak untuk uang pesangon dan/atau JHT dan/atau THR dan/atau dana pensiun yang memberatkan buruh.
"Enam tuntutan di atas merupakan reaksi buruh terhadap dampak kebijakan tarif Donald Trump dan menurunnya daya beli kaum buruh dan masyarakat," ucap Presiden Partai Buruh tersebut.
Oleh karena itu kata dia, Partai Buruh dan Koalisi Serikat Pekerja yang beranggotakan Partai Buruh, 4 konfederasi Serikat Pekerja, 63 federasi serikat tingkat pekerja di tingkat nasional, dan 9 organisasi kerakyatan, akan secara tegas melayangkan tuntutan tersebut.
Said Iqbal memastikan, aksi buruh serempak di seluruh 38 provinsi ini akan dilakukan secara damai dan sesuai konstitusi.
Titik tekan aksi ini kata dia, diakibatkan oleh ancaman gelombang PHK akibat kebijakan tarif Donald Trump.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Resmi Perpanjang Gencatan Tarif Dagang dengan China 90 Hari |
---|
AS dan Tiongkok Memperpanjang Batas Waktu 'Gencatan Senjata' Perdagangan |
---|
Boncos, Bonus yang Diterima Pekerja Otomotif AS Terancam Merosot karena Tarif Impor Trump |
---|
Balas Sanksi Trump, Warga India Ramai-Ramai Boikot Produk Buatan AS |
---|
Nego Tarif Memanas, Trump Tuntut China Tingkatkan Pembelian Kedelai dari AS hingga 4 Kali Lipat |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.