Kongres PDIP
Megawati Ingatkan Kader PDIP Harus Militan, Tak Boleh Hanya Mau Instan
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengingatkan kadernya agar tidak bersikap instan dalam berpolitik.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengingatkan kadernya agar tidak bersikap instan dalam berpolitik.
Menurut Megawati, menjadi kader partai harus disertai kecerdasan, komitmen, dan kesiapan menghadapi konsekuensi perjuangan politik.
Hal itu disampaikan Megawati saat menyampaikan pidato politiknya dalam penutupan Kongres VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Sabtu (2/8/2025).
“Jadi, jangan hanya instan. Kalau sudah jadi dan sudah buat sesuatu, lalu berpikir urusan lain, tidak bisa begitu. Orang-orang partai harus cerdas, harus pintar, dan pandai bergaul,” kata Megawati.
Megawati juga mengenang pengalamannya saat masih menjadi bagian dari PDI, sebelum berubah menjadi PDI Perjuangan.
Baca juga: Tutup Kongres PDIP, Megawati Soroti Ancaman Krisis dan Dampak Geopolitik Global Terhadap Indonesia
Dia bercerita pernah diperiksa polisi hingga tiga kali dan menjalani interogasi selama belasan jam.
“Waktu itu saya bilang, saya mau ke kantor polisi. Karena saya dipanggil sampai tiga kali, ke kejaksaan juga, sebagai saksi dan diinterogasi. Dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. Itulah konsekuensi sebagai orang politik,” terangnya.
Presiden kelima RI ini kemudian menyinggung perjalanan panjang sang ayah, Presiden Soekarno, dalam dunia politik.
Baca juga: Inilah Struktur Kepengurusan PDIP Periode 2025-2030, Hasto Resmi Tak Lagi Jadi Sekjen
“Coba kalian baca buku Bung Karno. Beliau mulai berpolitik umur 16 tahun. Dan kerjaannya hanya keluar masuk penjara, selalu dibuang ke mana-mana. Sebenarnya untuk apa coba? Kok mau seperti itu?” ucap Megawati.
Menurut Megawati, semua pengorbanan tersebut dilandasi idealisme untuk menjadikan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat.
“Karena apa? Karena idenya, idealismenya. Bahwa kita akan menjadi sebuah negara berdaulat dan merdeka. Alhamdulillah, itulah yang terjadi,” katanya.
Megawati juga menegaskan dirinya telah lama terjun ke dunia politik, yakni sejak tahun 1986 dan terpilih menjadi anggota DPR pada 1987.
Ia menekankan pentingnya loyalitas dan kerja nyata dari para kader.
“Saya masuk PDI tahun 1986. Jadi sudah kawakan. Setelah itu tidak pernah berhenti. Tahun 1987 masuk DPR. Tiga kali berturut-turut menang terus,” ujarnya.
Dia pun menyinggung peran kecil namun strategis PDIP di masa awal perjuangannya sebagai legislator.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.