Hari Kemerdekan RI
Bacan Doa saat Upacara Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 2025
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dibacakan pada 17 Agustus 1945, berikut bacaan doa yang cocok dibacakan saat upacara peringatan HUT RI 2025.
Penulis:
Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor:
Garudea Prabawati
Rabbana ātinā fid-dunyā ḥasanah, wa fil-ākhirati ḥasanah, wa qinā ‘ażāban-nār. Wa adkhilnal-jannata ma‘al-abrār, yā ‘Azīzu yā Ghaffāru yā Rabbal-‘ālamīn. Subḥāna rabbika rabbil-‘izzati ‘ammā yaṣifūn. Wa salāmun ‘alal-mursalīn. Wal-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn.
- Bacaan Doa 4
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا شَاكِرِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِي مَزِيْدَه،ُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَفِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيمِ وَعَظِيمٍ سُلْطَانِكَ اللَّهُمْ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm.
Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ḥamdan syākirīn, ḥamdan yuwāfī ni‘amahu wa yukāfī mazīdah. Yā rabbana lakal-ḥamdu kamā yanbaghī li-jalāli wajhikal-karīm wa ‘aẓīmi sulṭānik. Allāhumma ṣalli wa sallim ‘alā sayyidinā Muḥammad, wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi ajma‘īn.
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang,
Puji dan syukur kami persembahkan kehadirat-Mu, atas Rahmat-Mu kami dapat berkumpul di sini dalam rangka upacara penganugerahan Tanda Kehormatan tahun
2025 kepada putra-putri terbaik bangsa yang telah memberikan dharma baktinya kepada bangsa dan negara, kiranya Engkau senantiasa memberikan berkah dan perlindungan kepada kami semua.
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa,
Penganugerahan Tanda Kehormatan adalah pengakuan tulus dan ungkapan terima kasih kami atas pengabdian dan pengorbanan mereka. Terimalah persembahan dan
dharma bakti mereka Ya Allah. Tidak saja sebagai pengabdian kepada tanah air, bangsa dan negara, tetapi juga sebagai amal ibadah kepada-Mu Ya Allah.
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Bijaksana,
Jadikanlah, kami sebagai bangsa yang pandai mensyukuri nikmat-Mu, dan bangsa yang menghargai dan berterimakasih kepada para pahlawannya. Berikanlah kami
taufiq dan hidayah-Mu, agar kami dapat menjadi pewaris dalam mengemban amanat para pahlawan dan syuhada' untuk mengisi kemerdekaan dan pembangunan serta mewujudkan negara yang adil dan makmur di bawah Ridho-MU.
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun,
Ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami, para pemimpin dan pahlawan kusuma bangsa kami. Terimalah amal bhakti mereka, Amin.
رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَلَمِينَ
Rabbana ātinā fid-dunyā ḥasanah, wa fil-ākhirati ḥasanah, wa qinā ‘ażāban-nār. Subḥāna rabbika rabbil-‘izzati ‘ammā yaṣifūn. Wa salāmun ‘alal-mursalīn. Wal-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn.
Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945
Mengutip dari kebudayaan.kemendikbud.go.id, sejarah proklamasi Kemerdekaan bermula sejak adanya upaya Sekutu yang sempat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945, serta di Nagasaki pada 3 hari kemudian.
Karena peristiwa tersebut Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.
Setelah peristiwa tersebut, golongan muda yang mengetahui kabar itu dari siaran Radio BBC milik Inggris mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera menyatakan proklamasi.
Tetapi pada saat itu dwitunggal menolak karena belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Jepang.
Lalu golongan tua berpendapat, lebih baik menunggu sampai 24 Agustus, yakni tanggal yang ditetapkan Marsekal Terauchi untuk waktu kemerdekaan Indonesia, ketika menerima Soekarno-Hatta-Radjiman di Dalat.
Kemudian pada 15 Agustus 1945, para pemuda dibawah pimpinan Sukarni, Chairul Saleh, Wikana bersepakat untuk mengamankan dwitunggal bersama Ibu Fatmawati dan Guntur ke Rengasdengklok, dengan harapan agar mereka menuruti keinginan para pemuda.
Setelah sehari diamankan di Rengasdengklok, ternyata kesepakatan masih tidak tercapai.
Hingga pada akhirnya Ahmad Soebardjo datang dan berusaha membujuk para pemuda untuk melepaskan dwitunggal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.