Kamis, 7 Agustus 2025

Bangun Kultur Baru Birokrasi, Aparatur Sipil Negara Didorong Manfaatkan Kecerdasan Buatan

ASN didorong memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam membangun kultur baru birokrasi.

Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
PEMANFAATAN AI - Kegiatan Demo Day LAN Datathon 2025 dengan tema “AI Generatif untuk Kebijakan Publik yang Responsif: Solusi Cerdas bagi Pelayanan Publik”. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparatur Sipil Negara (ASN) didorong memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam membangun kultur baru birokrasi.

AI adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem komputer yang mampu meniru kecerdasan manusia. 

Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengatakan, transformasi dari pengelolaan data secara manual, menjadi pengelolaan berbasis AI tentunya menjadi lompatan dan sudah menjadi bagian dari hidup sehari-hari.

Menurutnya, kegiatan Demo Day LAN Datathon 2025 terinspirasi dari masifnya perkembangan AI dan momentum HUT ke-68 LAN. 

Tema yang diangkat tahun ini adalah “AI Generatif untuk Kebijakan Publik yang Responsif: Solusi Cerdas bagi Pelayanan Publik”.

Ia menjelaskan, Datathon tahun ini masih dengan  tujuan yang sama yaitu menghadirkan solusi kreatif dan inovatif berbasis data untuk menjawab isu-isu pembangunan nasional yang sangat relevan seperti penurunan stunting, pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi administrasi pemerintahan, hingga penguatan inovasi pelayanan publik. 

"Demo Day sebuah kegiatan yang subtantif dan membangun, bukan sekadar kegiatan kompetisi yang kompetitif. Melalui kegiatan ini, kita diajak untuk melihat fakta bahwa AI bukan lagi ‘barang mewah' namun menjadi sebuah bagian dari kehidupan," papar Taufiq dikutip Selasa (5/8/2025).

Lebih Taufiq mengatakan, data sektor pabrik atau industri di Indonesia 50 persennya telah digeser oleh AI, berdasarkan kategori pekerjaan, faktanya dari 45 juta pekerjaan akan terdampak hilang dan musnah.

Baca juga: Pakar Kesehatan: Teknologi Kecerdasan Buatan Tidak Bisa Gantikan Dokter

"Tentunya bagi negara sebesar Indonesia, fakta mengejutkan ini sangat sangat penting dan kita harus mengubah kultur dengan teknologi dan belajar menguasai AI karena Indonesia pemakai terbesar nomor 3 terbesar di dunia, yang berarti customer AI di Indonesia ini sangat besar sekaligus menjadi sebuah tantangan bagi birokrasi yang harus terdepan memanfaatkan AI untuk bertransformasi di pelayanan publik dan pembuatan kebijakan," paparnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan