Mutasi dan Promosi di Polri
Irjen Karyoto akan Sandang Jenderal Bintang 3, Kakak Angkatan Listyo Sigit Jabat Kabaharkam
Irjen Karyoto resmi menyandang jenderal polisi bintang tiga setelah naik pangkat menjadi Kabaharkam Polri menggantikan Fadil Imran.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Irjen Karyoto naik pangkat dan akan menyandang jenderal polisi bintang tiga setelah dimutasi menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Adapun Karyoto menggantikan Komjen Fadil Imran yang kini menjabat sebagai Asisten Utama Bidang Operasi (Astamaops) Kapolri.
Sementara, jabatan Karyoto sebelumnya sebagai Kapolda Metro Jaya digantikan oleh Irjen Asep Edi Suheri.
Irjen Asep sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wabareskrim) sejak tahun 2022 lalu.
Dikutip dari laman Polri, Divisi Baharkam seperti yang dipimpin Karyoto saat ini memiliki tugas untuk membina dan menyelenggarakan fungsi pembinaan keamanan dan peningkatan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sebelum berganti nama menjadi Baharkam, divisi ini bernama Badan Pembinaan dan Keamanan (Babinkam).
Baca juga: Profil Komjen Dedi Prasetyo, Wakapolri yang Baru, Jebolan Akpol 1990 Asal Madiun
Pergantian nama ini terjadi pada 14 September 2010 silam.
Mutasi dan rotasi ini tertuang dalam dua surat yaitu Nomor Kep/1186/VIII/2025 dan Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025, yang diterbitkan pada 5 Agustus 2025.
Selain Karyoto, ada 60 perwira menengah (pamen) dan perwira tinggi (pati) Polri yang turut dimutasi.
Lalu seperti apa rekam jejak Karyoto? Berikut ulasannya.
Profil Irjen Karyoto
Irjen Karyoto merupakan sosok kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, pada 27 Oktober 1968 atau kini berusia 56 tahun.
Ia merupakan kakak leting dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yakni lulusan Akademi Polisi (Akpol) tahun 1990. Sementara, Listyo Sigit adalah jebolan Akpol tahun 1991.
Sebelum resmi menyandang jenderal bintang tiga, karier Karyoto memang sangat melejit.
Contohnya, dia pernah tercatat sebagai Kapolres Ketapang pada tahun 2008. Setahun kemudian, Karyoto menjadi Penyidik Utama Tingkat II Dit III/Kor dan WCC Bareskrim Polri.
Setelah itu, pada tahun 2011, Karyoto ditunjuk menjadi Kasubdit III Ditipidkor Bareskrim Polri.
Kariernya pun semakin menanjak ketika dirinya kembali ditunjuk menjadi Kapolresta di Polresta Barelang pada tahun 2012.
Dua tahun berselang, sosok yang merupakan besan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ini, menjabat sebagai Dirreskrimum Polda DI Yogyakarta.
Pada tahun berikutnya, dia ditarik kembali ke Bareskrim Polri dan menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus.
Lalu, di tahun 2016, Karyoto menjabat sebagai Direktur Pemutus Jaringan Internasional Badan Narkotika Nasional (BNN).
Karyoto mulai pecah bintang pada tahun 2018 saat ditunjuk menjadi Wakapolda Sulawesi Utara. Setelahnya, dia juga sempat menjabat sebagai Wakapolda DI Yogyakarta di tahun 2019.
Baca juga: 10 Kapolda Baru Hasil Mutasi Polri, Kapolri Jenderal Listyo Pindahkan 4 Rekan Lulusan Akpol 1991
Setelah itu, dia sempat ditugaskan sebagai Deputi Penindakan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 14 April 2020.
Kemudian, pada tahun 2021, Karyoto sempat digadang menjadi Kabareskrim menggantikan Listyo Sigit yang ditunjuk oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kapolri.
Namun, dia seakan enggan untuk menjabat posisi prestisius tersebut dan tetap ingin bekerja di KPK.
Akhirnya, jabatan itu pun diemban oleh Komjen Agus Andriyanto yang kini menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Pada tahun 2023, Karyoto pun menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Fadil Imran yang promosi menjadi Kabaharkam Polri.
Kini, dia pun telah resmi menjadi jenderal bintang tiga polisi setelah menggantikan Fadil Imran sebagai Kabaharkam Polri.
Punya Harta Rp11,5 M
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periodik 2024 yang dilaporkan ke KPK pada 10 Maret 2025, Karyoto tercatat memiliki total harta sebesar Rp12.040.000.000 (Rp12 miliar).
Namun, karena memiliki utang sebesar Rp516 juta, maka total harta Karyoto menjadi Rp11.524.000.000.
Baca juga: Sosok Tiga Polwan yang Dipromosikan Menjadi Kapolres Lewat Mutasi Polri Terbaru
Mayoritas kekayaannya bersumber dari tujuh unit tanah dan bangunan yang berada di Garut, Jawa Barat, dan Sleman, DI Yogyakarta dengan total nilai mencapai Rp6.670.000.000 (Rp6,6 miliar).
Selanjutnya, Karyoto juga tercatat memiliki kendaraan berupa empat mobil dengan total nilai sebesar Rp3.650.000.000 (Rp3,6 miliar).
Selain itu, dia juga tercatat memiliki aset lain berupa kas dan setara kas sebesar Rp1.720.000.000 (Rp1,7 miliar).
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryanda Shakti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.