Jumat, 3 Oktober 2025

Bendera One Piece

Sekjen Partai Demokrat Setuju Pengibaran Bendera One Piece Ditertibkan

Herman Khaeron setuju adanya penertiban terhadap pengibaran bendera bajak laut One Piece, jelang Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dodi Esvandi
Ist
Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Herman Khaeron, setuju adanya penertiban terhadap pengibaran bendera bajak laut One Piece, jelang Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang.

Menurutnya, bendera One Piece itu tidak selayaknya muncul di tengah upaya membangun semangat patriotisme dan kebangsaan.

"Ya tentu kita prihatin dengan bermunculannya bendera One Piece. Menurut saya itu tidak perlu, apalagi saat kita sedang membangun patriotisme dan semangat kemerdekaan yang ke-80 tahun," ujar Herman di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Anggota Komisi VI DPR RI itu menilai keberadaan simbol-simbol non-negara seperti itu berpotensi mengaburkan makna peringatan kemerdekaan yang seharusnya menjadi ajang memperkuat persatuan bangsa.

Dia pun mendukung langkah penertiban terhadap fenomena tersebut.

"Kalau perlu ditertibkan, ya silakan. Itu terjemahannya aparat penegak hukum," ucapnya.

Lebih lanjut, Herman menyoroti euforia masyarakat dalam menyambut HUT RI yang ditandai dengan berbagai kegiatan positif seperti lomba-lomba rakyat, panjat pinang, balap karung, hingga pertandingan olahraga antarwarga di lingkungan permukiman.

"Di perumahan saya sendiri, sejak bulan Juli sudah ada pertandingan tenis meja, bola basket, dan lain-lain. Kenapa harus muncul hal-hal yang tidak perlu seperti ini?" ucapnya.

Baca juga: Jawaban 5 Kepala Daerah soal Bendera One Piece: Dedi Mulyadi, Pramono Anung hingga Bobby Nasution

Ia menegaskan, semangat kemerdekaan seharusnya dijadikan momen untuk memperkuat persatuan nasional, membangun sumber daya manusia yang unggul, dan menciptakan keadilan sosial melalui program-program seperti Sekolah Rakyat dan pendirian koperasi Desa Merah Putih.

"Kita jauhkanlah dari hal-hal yang tentu bisa memicu agitasi atau konflik yang tidak perlu. Mari kita jaga momentum ini sebagai bagian dari membangun kebersamaan di negeri ini," tandasnya.

Pengibaran bendera One Piece saat ini marak dilakukan di berbagai daerah, tempat, dan angkutan transportasi.

One Piece merupakan simbol yang digunakan di kapal milik Monkey D. Luffy, kapten dari kru Bajak Laut Topi Jerami (Straw Hat Pirates).

Di balik desainnya yang sederhana, terdapat makna dan filosofi yang kuat dari dunia fiksi ciptaan Eiichiro Oda. 

Logo tersebut menampilkan gambar tengkorak putih dengan senyum lebar yang memperlihatkan deretan gigi, mengenakan topi jerami di atas dua tulang bersilang. 

Desain itu merupakan bentuk adaptasi dari simbol klasik Jolly Roger, ikon khas bajak laut di lautan.

Topi jerami dalam logo tersebut merujuk pada nama julukan sang kapten, Luffy. 

Topi itu sendiri merupakan peninggalan dari sosok Shanks, bajak laut legendaris berjuluk Rambut Merah. 

Dalam semesta One Piece, topi itu melambangkan impian, kebebasan, dan warisan semangat petualangan.

Senyuman tengkorak mencerminkan karakter Luffy yang selalu optimistis, berani menghadapi dunia, dan menjunjung tinggi kebebasan. 

Logo ini menjadi simbol semangat pantang menyerah untuk mengejar mimpi besar: menjadi Raja Bajak Laut.

Banyak penggemar dan penafsir cerita melihat bendera Topi Jerami sebagai lambang perlawanan terhadap tirani.

Khususnya bendera Bajak Laut Topi Jerami milik Monkey D. Luffy, tengkorak dengan topi jerami bukan hanya sekadar tanda bajak laut.

Ia adalah simbol kebebasan dari segala bentuk penindasan dan perlawanan terhadap Pemerintah Dunia yang sering digambarkan sebagai otoritas korup dan absolut.

Bendera Bajak Laut Topi Jerami pertama kali dikibarkan di kapal Going Merry, lalu diteruskan di kapal kedua mereka, Thousand Sunny.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved