Jumat, 8 Agustus 2025

Ketua Komisi X DPR Tidak Setuju Roblox Diblokir, Hetifah Sjaifudian Sebut Bisa Jadi Media Interaksi

Hetifah mengatakan cucunya memainkan game ini dan Roblox bisa menjadi media interaksi dengan anak secara intensif dan berkualitas.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews.com/Chaerul Umam
KONTROVERSI ROBLOX - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (29/10/2024). Hetifah Sjaifudian tidak setuju jika game Roblox diblokir. 

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melarang anak-anak untuk bermain game Roblox baru-baru ini. 

Menurutnya, Roblox mengandung kekerasan yang bisa ditiru anak-anak. 

Saat meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Cideng 02, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025), Mu'ti menyampaikan pada para murid agar tidak main HP terlalu lama dan tidak menonton konten kekerasan. 

Dia juga mengingatkan untuk tidak bermain Roblox.

Baca juga: Game Roblox Dilarang, Ashanty Cerita Anaknya Dijauhi, Sule Kecolongan Rp50 Juta 

Apa Dampak Bermain Roblox?

Mengutip dari The Guardian, mengungkap anak-anak dengan mudah menemukan konten yang tidak pantas dan berinteraksi tanpa pengawasan dengan orang dewasa di platform game Roblox.

Penelitian ini muncul setelah para orang tua mengungkapkan kekhawatiran serius mereka tentang anak-anak yang mengalami kecanduan, melihat konten yang traumatis, dan didekati oleh orang asing di situs web dan aplikasi itu.

Roblox mengakui anak-anak yang menggunakan platformnya mungkin terpapar konten berbahaya dan "aktor jahat".

Roblox menyatakan sedang berupaya keras untuk memperbaiki hal ini, tetapi kolaborasi di seluruh industri dan intervensi pemerintah diperlukan.

Sebagian konten dikembangkan oleh Roblox, tetapi lainnya adalah buatan pengguna.

Pada tahun 2024, platform ini memiliki lebih dari 85 juta pengguna aktif harian, diperkirakan 40 persen di antaranya berusia di bawah 13 tahun.

Dalam investigasi yang dibagikan kepada Guardian, pakar perilaku digital Revealing Reality menemukan sesuatu yang sangat mengganggu dimana ada kesenjangan yang meresahkan antara tampilan Roblox yang ramah anak dan realitas yang dialami anak-anak di platform tersebut.

Revealing Reality menciptakan beberapa akun Roblox, mendaftarkannya kepada pengguna fiktif berusia lima, sembilan, 10, 13, dan 40 tahun ke atas.

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan