Minggu, 10 Agustus 2025

Prabowo Sebut Strategi Ekonominya Sudah Tepat, Indonesia Berada di Arah yang Benar

Prabowo Subianto menyatakan bahwa strategi ekonomi nasional saat ini terbukti berada di jalur yang tepat,

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews.com/Taufik Ismail
PRABOWO DAN GIBRAN - Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, (6/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa strategi ekonomi nasional saat ini terbukti berada di jalur yang tepat, meskipun dunia tengah dilanda ketidakpastian ekstrem akibat situasi geopolitik dan geoekonomi global.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna ke-8 yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

“Strategi-strategi yang sudah saya canangkan ternyata mulai terasa dan terlihat bahwa strategi kita benar, kita berada di arah yang benar, kita berada di azimut kompas yang benar,” ujar Prabowo dalam pidatonya.

Prabowo menjelaskan bahwa saat pemerintahannya dimulai pada 20 Oktober lalu, kondisi global belum sekompleks saat ini. Namun dalam waktu kurang dari satu tahun, berbagai konflik dan tekanan ekonomi global meningkat secara signifikan.

“Situasi geopolitik dan geoekonomi tidak serumit sekarang. Sekarang kita menghadapi dampak dari perang dan konflik di berbagai belahan dunia,” katanya.

Baca juga: Prabowo: Indonesia Hadapi Tarif Amerika Serikat dengan Tenang Tanpa Emosi

Ia merinci sejumlah konflik yang memengaruhi stabilitas global, mulai dari perang di Ukraina, konflik berkepanjangan di Timur Tengah seperti Gaza, Tepi Barat, Lebanon, dan Suriah, hingga ketegangan di kawasan Asia Tenggara.

“Konflik di Ukraina, konflik di Timur Tengah yang begitu dahsyat, memakan korban begitu banyak di depan mata dunia. Perempuan, anak-anak kecil, puluhan ribu dibantai,” ungkapnya.

Prabowo juga menyinggung ketegangan antara Israel dan Iran, konflik di India dan Pakistan, serta konflik internal di Myanmar yang belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian damai. Ia bahkan menyebut potensi konflik bersenjata antaranggota ASEAN seperti Kamboja dan Thailand.

Meski dihadapkan pada tekanan global yang kompleks, Prabowo menilai Indonesia mampu menjaga stabilitas nasional berkat strategi ekonomi yang dijalankan secara kolektif oleh jajaran kabinet.

“Kita menghadapinya dengan tenang,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para menteri di bidang ekonomi dan luar negeri yang dinilainya telah bekerja secara solid dan terkoordinasi.

“Ini hasil kerja sama, hasil teamwork. Kita bergerak sebagai satu tim, kita negosiasi, kita berunding, kita tidak emosional, kita tidak terpancing,” tutup Prabowo.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan