Jumat, 8 Agustus 2025

Pesawat Latih Jatuh di Bogor

Satgas TNI AU dan FASI Mulai Investigasi Kecelakaan Pesawat yang Tewaskan Marsma Fajar Adriyanto

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, menyampaikan bahwa satgas investigasi telah mulai bekerja.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dodi Esvandi
Kolase Tribunnews/net/asosiasi pilot drone indonesia
KECELAKAAN PESAWAT - Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto gugur dalam kelakaan pesawat latih FASI di Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 3 Agustus 2025. Jenderal bintang satu TNI AU tetap menerbangkan pesawat sendiri mengundang tanda tanya.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA TNI Angkatan Udara (TNI AU) bersama Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) membentuk satuan tugas (satgas) gabungan untuk menginvestigasi kecelakaan pesawat yang menewaskan Marsekal Muda (Marsma) TNI Fajar Adriyanto. Kecelakaan terjadi pada Minggu (3/8/2025) di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, menyampaikan bahwa satgas investigasi telah mulai bekerja.

“Saat ini sudah dibentuk satuan tugas yang melaksanakan investigasi kecelakaan pesawat FASI di Bogor dan sudah bertugas. Terdiri dari personel FASI dan personel TNI AU,” ujar Nyoman saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (6/8/2025).

Ia berharap tim investigasi dapat segera mengungkap penyebab kecelakaan tersebut.

“Semoga tim segera mengetahui penyebab kecelakaan dari investigasi yang dilaksanakan,” tambahnya.

Kronologi Kecelakaan

Kecelakaan melibatkan pesawat latih sipil jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan nomor registrasi PK-S126 milik FASI. 

Pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara.

Latihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan personel FASI, yang berada di bawah binaan TNI AU. 

Marsma TNI Fajar bertindak sebagai pilot, didampingi Roni sebagai co-pilot.

Pesawat hilang kontak sekitar pukul 09.19 WIB dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana. 

Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit.

Penerbangan telah dilengkapi dengan Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan oleh Lanud Atang Sendjaja. 

Pesawat juga dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu.

Baca juga: Mengenal Wilayah Ciampea Bogor, Lokasi Jatuhnya Pesawat yang Menewaskan Marsma TNI Fajar Adriyanto

Profil dan Pengabdian Marsma TNI Fajar Adriyanto

Marsma TNI Fajar Adriyanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992 dan dikenal sebagai penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”. 

Sepanjang kariernya, almarhum pernah mengemban berbagai jabatan strategis, antara lain:

  • Komandan Skadron Udara 3
  • Komandan Lanud Manuhua
  • Kadispenau
  • Kapuspotdirga
  • Aspotdirga Kaskoopsudnas
  • Kapoksahli Kodiklatau (jabatan terakhir)

Almarhum Marsma Fajar juga dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi dan menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah TNI AU, termasuk keterlibatannya dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean tahun 2003.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan