Minggu, 10 Agustus 2025

Ribuan Guru Ikuti Kegiatan Temu Pendidik Nusantara XII 

Sebanyak 11 ribu guru dari berbagai daerah di Indonesia berpartisipasi di kegiatan Temu Pendidik Nusantara XII (TPN XII).

Ist
TEMU PENDIDIK NUSANTARA - Sebanyak 11.000 guru dari berbagai daerah berpartisipasi di kegiatan Temu Pendidik Nusantara XII (TPN XII) yang berlangsung di 44 kota/kabupaten selama bulan Juni-Juli 2025. Kegiatan ini diselenggarakan Guru Belajar Foundation (GBF) bersama Komunitas Guru Belajar Nusantara, Ikatan Guru Indonesia, dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 11 ribu guru dari berbagai daerah di Indonesia berpartisipasi di kegiatan Temu Pendidik Nusantara XII (TPN XII) yang berlangsung di 44 kota/kabupaten selama bulan Juni-Juli 2025.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Guru Belajar Foundation (GBF) bersama Komunitas Guru Belajar Nusantara, Ikatan Guru Indonesia, dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama dengan mengangkat tema “Iklim Pendidikan dan Pendidikan Iklim.”

TPN XII 2025 diselenggarakan di 44 daerah (Juni–Juli 2025).

Puncak acara diadakan secara hybrid di Jakarta Selatan (Oktober 2025) dan diikuti oleh lebih dari 11.000 pendidik

Kegiatan ini diselenggarakan untuk menciptakan suasana belajar yang berpihak pada anak termasuk urgensi kesiapan menghadapi krisis iklim yang merupakan tantangan nyata semua manusia. 

Tema tersebut terdiri dari dua konsep berbeda tapi saling berpengaruh. Keduanya membutuhkan kapasitas kolektif dan mengedepankan pendekatan restoratif. Pendekatan restoratif berbicara mengenai tanggung jawab, empati, keadilan dan kesetaraan, keterlibatan semua pihak, serta relasi yang harmonis.

Pendiri GBF dan inisiator TPN Najelaa Shihab menjelaskan, tema ini relevan dan dekat dengan seluruh ekosistem pendidikan karena iklim berbicara mengenai manusia. Dia memberi contoh isu sampah yang dihasilkan setiap orang.

“Pengelolaan sampah itu bukan hanya pendidikan iklim tapi (juga) iklim pendidikan. Bayangin belajar di sekolah/madrasah yang penuh sampah, apa nggak mempengaruhi manusianya itu?,” ujarnya di talkshow Pembukaan TPN XII beberapa waktu lalu.

Menurutnya, mendorong murid proaktif terhadap krisis iklim berarti menyiapkan mereka untuk hidup. Pasalnya, menghadapi krisis iklim membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan lintas sektor.

“(Hal tersebut) membutuhkan proses pembelajaran yang mendalam dan nggak bisa tiba-tiba, itu butuh proses panjang,” kata dia.

“Sekolah kita mendapat amanah bersama anak-anak ini belasan tahun, adalah waktu untuk menumbuhkan semua pemahaman dan kompetensi itu,” lanjut Najelaa.

TPN XII di Daerah menghadirkan beragam ruang belajar, yakni Kelas Pendidik, Kelas Pemimpin, Talkshow Pendidikan, Cerdas Cermat Guru, Pameran Karya Murid, dan Pasar Solusi Pendidikan.

Sebanyak 525 pendidik berbagi praktik baik di Kelas Pendidik dan Kelas Pemimpin dengan lebih dari 11.000 peserta. Beberapa diantaranya mengenai disiplin positif, pembelajaran berdiferensiasi, media ajar, menghidupkan kombel, serta pelibatan masyarakat.

Ketua TPN XII Abdulaziz Hafidhurrahman mengatakan, kelas ini memberikan ruang tumbuh bagi guru dengan belajar dari guru lainnya yang sudah terbukti menggerakkan perubahan pada level kelas, sekolah/madrasah, hingga komunitas dan daerah.

“Di TPN kita tidak belajar dari pakar tapi dari sesama pendidik. Kita bukan “Guru Hebat” melainkan “Guru Belajar” karena semua yang hadir, baik peserta maupun pembicara, datang untuk belajar, berbagi, dan bertumbuh bersama,” kata Abdulaziz.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan