Senin, 11 Agustus 2025

Abdul Razak Nasution Kembali Jadi Ketua Umum PP Himmah, Ini Rekomendasi Muktamar untuk Pemerintah

Abdul Razak Nasution kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah.

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
MUKTAMAR PP HIMMAH - Abdul Razak Nasution kembali menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (HIMMAH) Republik Indonesia periode 2025-2029. Razak terpilih secara aklamasi menjadi mandataris Muktamar XI HIMMAH yang digelar di Menara Peninsula Hotel Jakarta. Muktamar XI HIMMAH dihadiri para pimpinan wilayah (PW) dan pimpinan cabang (PC) se-Indonesia, Sabtu (9/8/2025)/HI-Dokumentasi PP Himmah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAAbdul Razak Nasution kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (PP Himmah) periode 2025–2029 dalam Muktamar XI PP Himmah.

Dalam forum tersebut, PP HIMMAH juga menetapkan sejumlah rekomendasi eksternal yang ditujukan kepada pemerintah.

Salah satu rekomendasi utama adalah mendukung penuh Program Agrinas (Agribisnis dan Industri Nasional) pemerintahan Presiden Prabowo Subianto

Razak menilai, transformasi tiga BUMN Karya menjadi BUMN sektor pangan merupakan langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan impor, serta meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan pelaku usaha lokal.

Pihaknya pun mendorong mahasiswa di berbagai disiplin ilmu untuk terlibat dalam riset, inovasi teknologi, dan pendampingan lapangan. 

"Perguruan tinggi juga diharapkan bermitra dengan Agrinas guna mengembangkan teknologi pertanian dan perikanan," kata dia dalam keterangannya, Senin (11/8/2025).

Organisasi kemahasiswaan ini juga menekankan agar program dijalankan secara transparan, inklusif, dan berkelanjutan demi terwujudnya swasembada pangan.

“Rekomendasi kedua adalah mendukung percepatan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara sebagai pelabuhan HUB utama (Mother Port) bertaraf internasional,” ujarnya.

Dia memandang, keberadaan pelabuhan ini akan mengurangi ketergantungan ekspor-impor pada pelabuhan luar negeri, mempercepat waktu pengiriman, serta menurunkan biaya logistik.

Lokasi Kuala Tanjung yang strategis di dekat Selat Malaka diyakini akan memperkuat daya saing ekspor nasional, menjadi pintu utama pengiriman ke pasar global, dan mendorong pertumbuhan kawasan industri terpadu yang terhubung dengan KEK Sei Mangkei. 

Pelabuhan ini juga diharapkan menjadi alternatif untuk mengurangi beban Tanjung Priok, mampu melayani kapal berukuran besar, memacu investasi asing, serta membuka ribuan lapangan kerja.

Baca juga: Abdul Razak Nasution Pimpin Kembali PP Himmah, Konsolidasi Internal Jadi Prioritas

“Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung harus menjadi simbol kemajuan yang membawa kesejahteraan rakyat dan memperkuat kedaulatan maritim Indonesia,” kata Razak.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan