Pengaruh Roblox pada Anak Ibarat Dua Sisi Mata Uang, Ada Sisi Baik dan Buruk, Orang Tua Wajib Tahu
Roblox adalah game daring yang kini menjadi fenomena global. Game tersebut memiliki manfaat positif sekaligus risiko yang perlu diwaspadai.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Roblox, game daring yang kini menjadi fenomena global, tak hanya menarik perhatian anak-anak, tapi juga memunculkan diskusi serius di kalangan psikolog dan pendidik.
Game ini memungkinkan pemain membangun dunia virtual sendiri, membuat karakter, hingga berinteraksi dengan jutaan pengguna dari berbagai negara.
Psikolog Ulfa Nurida menilai, pengaruh Roblox pada anak ibarat dua sisi mata uang.
Di mana ada peluang positif, tapi juga risiko yang perlu diwaspadai.

Dari sisi positif, Roblox dapat menjadi arena eksplorasi identitas diri.
Melalui pembuatan karakter dan skenario permainan, anak belajar membayangkan masa depan serta keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih mimpi mereka.
Baca juga: Komisioner KPAI Sebut Pemerintah Berhak Blokir Roblox Jika Abaikan Hak Anak
“Itu kan mereka jadi punya pengetahuan, oh kalau aku mau jadi A, aku harus bisa A, B, C, D, misalnya skill-skill apa yang dibutuhkan. Itu kan jadi arena dia untuk mengeksplorasi tentang dirinya sendiri,” jelas Ulfa saat diwawancarai Tribunnews di Jakarta Selatan, Senin (11/8/2025).
Peluang Kreativitas dan Imajinasi
Tak seperti game dengan alur baku, Roblox memberi kebebasan kreatif yang luas.
Anak dapat merancang permainan mereka sendiri, menciptakan avatar unik, hingga memerankan berbagai profesi yang mungkin mereka impikan.
Aktivitas ini bisa menstimulasi imajinasi, keterampilan berpikir logis, dan rasa ingin tahu.
Namun, Ulfa mengingatkan bahwa manfaat ini hanya maksimal jika diiringi bimbingan yang tepat.
Tanpa pendampingan, dunia kreatif ini bisa berubah menjadi medan yang berisiko.
Potensi Risiko di Balik Dunia Virtual
Roblox bersifat terbuka, sehingga anak bisa berinteraksi dengan pemain yang identitasnya sulit diverifikasi.
Di sinilah risiko besar muncul, mulai dari penyamaran usia hingga potensi child grooming.
Child grooming adalah proses yang dilakukan pelaku untuk membangun kepercayaan dan hubungan emosional dengan anak.
Dengan tujuan akhir, mengeksploitasi atau menyalahgunakan anak tersebut secara seksual.
“Kita nggak tahu apakah teman bermain si anak di Roblox itu memang sebayanya dia. Bisa jadi ada orang dewasa sehingga mengarahkan ke hal-hal yang konotasinya negatif," tegasnya.
Fenomena ini menjadi peringatan bagi orang tua agar tidak hanya melihat gim sebagai hiburan, tapi juga lingkungan sosial yang memerlukan pengawasan.
Pemerintah Ungkap Sisi Gelap Game Roblox, Dilarang Mendikdasmen Demi Lindungi Generasi Muda |
![]() |
---|
Ketua Komisi X DPR Tidak Setuju Roblox Diblokir, Hetifah Sjaifudian Sebut Bisa Jadi Media Interaksi |
![]() |
---|
Pimpinan Komisi X DPR Lalu Hadrian Setuju Pelarangan Roblox, Dorong Sekolah Bebas Game Kekerasan |
![]() |
---|
Menteri PPPA Khawatir soal Game Roblox, Berpeluang Tingkatkan Kekerasan pada Anak-anak |
![]() |
---|
KPAI Setuju Mendikdasmen Larang Anak-anak Main Roblox: Dampaknya Cenderung Negatif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.