Kaesang Pangarep Ziarah ke Makam BJ Habibie, Ainun Habibie hingga Ani Yudhoyono di TMP Kalibata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025).

Ziarah adalah perjalanan spiritual atau kunjungan ke tempat yang dianggap suci atau bermakna secara religius. 

Baca juga: Piala Kemerdekaan Kembali Digelar Setelah Hampir 2 Dekade Vakum, Jadi Ajang Pembinaan Atlet Muda

Taman Makam Pahlawan Kalibata merupakan kompleks pemakaman militer yang sangat penting di Indonesia, terletak di Jl Raya Kalibata No.14, Jakarta Selatan. 

Tempat ini menjadi simbol penghormatan negara terhadap para pahlawan dan tokoh nasional yang telah berjasa besar bagi bangsa dan negara.

Kegiatan ziarah makam yang dilakukan Kaesang ini sebagai rangkaian dari PSI memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Ke-80 RI.

Adapun makam pahlawan yang diziarahi oleh Kaesang adalah makam almarhum Presiden ke-3 RI BJ Habibie dan Ainun Habibie, serta makam dari istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni almarhumah Ani Yudhoyono.

"Hari ini kami ke makam Presiden ke-3. Kami di sini untuk menghormati beliau," kata Kaesang kepada awak media di TMP Nasional Kalibata, Jakarta, Jumat.

"Tadi juga ziarah beberapa, salah satunya juga ada Pak Taufik Kiemas, Ibu Ani Yudhoyono, dan masih banyak yang lainnya juga," sambung Kaesang.

Dalam kesempatan ini, putra bungsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu turut mengutip salah satu pernyataan dari almarhum BJ Habibie yang dikenangnya sampai saat ini.

Kata dia, sebagai rakyat Indonesia dan generasi penerus, seharusnya siapapun bisa memberikan sebanyak-banyaknya untuk bangsa ini, bukan malah meminta.

"Dan kami juga meng-quote salah satu pernyataan beliau, yaitu di dalam kehidupan kita harus bisa memberikan sebanyak-banyaknya, bukan malah meminta sebesar-besarnya," kata dia.

Menurut dia, pernyataan dari almarhum B.J Habibie itu memberikan pesan kepada pihaknya sebagai partai politik harus bisa berpengaruh baik kepada masyarakat bukan sebaliknya.

Dirinya juga menyinggung soal sikap dari segelintir pihak yang justru menjarah apa yang menjadi milik rakyat.