Tunjangan DPR RI
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Larang Pelajar Ikut Demo di DPR, Minta Guru Awasi
Ia mengimbau siswa di seluruh Indonesia agar tidak mudah terprovokasi informasi yang tidak jelas sumbernya.
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, menegaskan para pelajar sebaiknya tidak ikut turun ke jalan dalam aksi demonstrasi.
Menurut dia tugas utama siswa adalah belajar dan menyiapkan masa depan.
“Ya kalau namanya pelajar itu ya belajarlah, belajar di kelas, pelajar yang bermanfaat untuk masa depan mereka. Aspirasi kan ada berbagai macam cara. Jadi sebaiknya para murid itu belajar di sekolah,” kata Abdul Mu’ti di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Ia mengimbau siswa di seluruh Indonesia agar tidak mudah terprovokasi informasi yang tidak jelas sumbernya.
“Kami mengimbau kepada para siswa di seluruh Indonesia untuk tidak terprovokasi oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya.
Selain itu, Abdul Mu’ti meminta para guru dan kepala sekolah meningkatkan perhatian serta pengawasan terhadap murid.
Khususnya para pelajar yang akan mengikuti demo.
“Kami mengimbau kepada para guru, para kepala sekolah untuk memberikan perhatian dan pengawasan kepada murid-muridnya untuk mereka tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi tugas mereka sebagai para pelajar,” jelasnya.
Ia menambahkan motif keterlibatan pelajar dalam aksi demo kepada DPR tersebut masih perlu pendalaman.
“Kami akan terus mendalami berbagai hal itu dan akan berusaha agar para guru, para kepala sekolah memberikan perhatian kepada murid-muridnya untuk lebih fokus pada kegiatan belajar. Soal motifnya apa nanti biarlah aparatur keamanan yang menjelaskan,” jelasnya.
Soal jumlah siswa yang ditangkap saat demo di DPR, Abdul Mu’ti menyerahkan penjelasan kepada kepolisian.
“Datanya biar Pak Kapolri atau pihak kepolisian yang akan menyampaikan,” pungkasnya.
196 Pelajar Diamankan
Sebagaimana diketahui 351 pendemo diamankan polisi terkait kericuhan demo di gedung DPR RI Jakarta, Senin (25/8/2025).
Dari 351 orang itu, 196 orang diantaranya anak di bawah umur atau pelajar.
Pengamanan terhadap ratusan pendemo ini dilakukan karena mengganggu situasi Kamtibmas dengan cara merusak sejumlah fasilitas umum hingga menyerang anggota kepolisian.
Ratusan pelajar itu sudah dipulangkan ke orangtuanya masing-masing dengan menandatangani surat pernyataan.
Para pelajar ini ikut demo karena terprovokasi informasi di media sosial.

Prihatin Informasi di Medsos
Siang tadi, Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah pejabat tinggi negara ke Istana Negara, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, isu utama yang dibahas adalah maraknya pelajar yang mudah terprovokasi oleh berita bohong atau hoaks.
Hoaks adalah informasi palsu atau bohong yang sengaja dibuat dan disebarkan untuk menyesatkan, memanipulasi, atau memprovokasi orang lain.
Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aris Marsudianto, mengatakan dirinya turut hadir dalam rapat bersama Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, dan pejabat lainnya.
Aris mengungkapkan Prabowo menekankan pentingnya menjaga kondusivitas nasional dan mencegah generasi muda terseret pada aksi-ksi destruktif.
"Saya tadi dipanggil pak Presiden, membahas segala macam tentang situasi di Indonesia. Kemudian, saya mengimbau aja atau memberikan sedikit kepada seluruh masyarakat khususnya kepada adek-adek kita yang masih remaja yang masih sekolah. Jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita yang sekarang ini tidak jelas dari sumbernya," kata Aris.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.