Uniknya Nama Orang Indonesia: Ada yang 78 Karakter hingga Bernama Assalamualaikum Poetry Cantikku

TRIBUNNEWS.COM - Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Teguh Setyabudi, membeberkan nama-nama unik milik penduduk di Indonesia.

Hal ini disampaikannya dalam acara bertajuk Satu Data Untuk Semua: Summit Data Kependudukan Semester I 2025 di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, pada Kamis (28/8/2025).

Pertama, Teguh menyampaikan soal tiga penduduk Indonesia yang memiliki nama terpanjang. 

Berdasarkan Peraturan Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 73 Tahun 2022 tentang Pencatatan Nama dalam Dokumen Kependudukan, jumlah huruf dalam penulisan nama seseorang paling banyak 60 huruf termasuk dengan jarak atau spasi.

Namun, nama terpanjang yang tercatat sebanyak 78 karakter. Sementara nama terpanjang kedua memiliki jumlah 68 karakter.

Baca juga: Cara Cetak KK Online Lewat Aplikasi IKD, Pastikan Anda Sudah Aktivasi Akun di Dukcapil

Sedangkan, nama terpanjang ketiga sesuai dengan aturan Permendagri yakni 60 karakter.

Adapun ketiga nama yang dimaksud Teguh yaitu:

1. Shinggudinggazhanggaree Jaudingginaderaenivatearathus Mauradhuttamazhazhilazu'art 

2. Engkang Sinuhun Kanjeng Pangeran Gagak Handoko Hadiningrat Putro Sabdo Langit 

3. Crescentia Fransisca Theresia Johanna Widyarsari Puspa Caesarianti 

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, sosok yang memiliki nama terpanjang di Indonesia merupakan mahasiswa baru (maba) program studi (prodi) Seni Murni di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Hal ini diketahui ketika dirinya mengunggah twibbon terkait Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) ISI Yogyakarta Tahun 2025.

Terkait nama-nama tersebut, Teguh menegaskan mereka dinyatakan tidak melanggar aturan karena Permendagri tidak berlaku surut.

"Tapi kebetulan mereka sebelum (berlakunya) itu, jadi masih berlaku (namanya). Tapi yang lahir setelah tahun 2022, harus memakai aturan itu yakni minimal namanya 60 karakter kemudian ada beberapa hal lainnya," katanya dikutip dari YouTube Dukcapil Kemendagri, Kamis.

Kedua, nama unik yang tidak umum digunakan oleh mayoritas penduduk Indonesia seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, dan Persib Satu Sembilan Tiga Tiga.

Lalu adapula orang bernama Hari Libur, Assalamu'alaikum Poetry Cantikku, dan Elok Dipandang Mata.

Teguh pun menduga ada makna tersendiri dari orang tua yang bersangkutan saat memberikan nama di atas.

"Pastinya orang tua punya persepsi, punya harapan, atau ada suatu kenangan," katanya.

Ketiga, nama yang diberikan dalam peristiwa besar tertentu. Teguh pun menyebut ada nama yang memiliki unsur terkait pandemi Covid-19 yang pernah melanda Indonesia tahun 2020-2022.

Contohnya ada penduduk bernama Kazazi Moderna, Sinovac Putra Covid Alfarizi, dan Astra Zeneca. Adapun unsur dari pandemi Covid-19 adalah Moderna, Sinovac, dan Astra Zeneca.

Seperti diketahui, ketiga nama tersebut merupakan nama vaksin yang pernah digunakan saat pandemi Covid-19 lalu.

Kemudian ada beberapa nama lainnya seperti Muhamad Raja Vairus Covid Tebar Pesona, Coronawan, Muhammad Abdul Covid, dan Ni Ketut Citra Covida Karantina.

Bahkan, adapula nama yang mengandung unsur krisis moneter yang sempat melanda Indonesia dan Reformasi pada tahun 1998 lalu seperti Sukrismon, Aldi Krismon, Yogi Reformasi, Argo Moneter.

Lalu, adapula Ade Rika Krismon, Rosidiawati Adilade Krismon, Bunga Reformasi, dan Risma Aula Dillova Moneter.

Nama yang Paling Banyak Digunakan berdasarkan Generasi

Teguh juga membeberkan data terkait tren nama yang digunakan berdasarkan generasi.

Ada enam nama dari tiap generasi yang paling banyak digunakan.

Adapun untuk generasi Baby Boomers, nama paling banyak digunakan di Indonesia adalah Slamet, Sutrisno, Supardi, Aminah, Nurhayati, dan Sumiati.

Generasi ini biasanya merupakan pria atau wanita yang lahir pada tahun 1946-1964.

Sementara, enam nama paling banyak digunakan orang generasi X adalah Sutrisno, Mulyadi, Slamet, Nurhayati, Sulastri, dan Sumiati.

Baca juga: Mendagri: Dukcapil Berperan Sentral Sebagai Penggerak Transformasi Digital Nasional

Generasi X merupakan pria atau wanita yang lahir pada tahun 1965-1980. 

Lalu, nama paling banyak dipakai oleh orang generasi Y atau Milenial adalah Herman, Sutrisno, Wahyudi, Nurhayati, Sri Wahyuni, dan Ernawati.

Generasi Y atau Milenial merupakan pria atau wanita yang lahir pada tahun 1981-1996.

Sedangkan, untuk generasi Z, nama yang paling banyak digunakan adalah Ardiansyah, Aldi, Wahyudi, Sri Wahyuni, Siti Aisyah, dan Fitriani.

Generasi Z merupakan orang yang lahir pada tahun 1997-2012.

Kemudian, nama yang paling digunakan untuk generasi Alpha yaitu Muhammad Al Fatih, Muhammad Rafa Azka Putra, Muhammad Yusuf, Aisyah Ayudia Inara, Siti Aisyah, dan Alika Naila Putri

Generasi Alpha merupakan orang yang lahir pada 2013-sekarang.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)