Demo di Jakarta
Sosok Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menonaktifkan Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni dari DPR RI.
Penulis:
David AdiAdi
Editor:
Suci BangunDS
Sahroni juga mengatakan, pernyataan 'orang tolol' dimaksudkan untuk orang yang berpikir bahwa DPR bisa dibubarkan begitu saja.
Di sisi lain, Nafa Urbach mendapat sorotan karena pernyataan kontroversialnya.
"Anggota dewan itu nggak dapat rumah jabatan, dikarenakan banyak sekali anggota dewan yang berasal dari luar kota, maka dari itu banyak sekali anggota dewan yang ngontrak di daerah Senayan," kata Nafa saat melakukan Live di Instagram.
"Supaya memudahkan mereka untuk ke kantor DPR, saya aja yang tinggalnya di Bintaro macetnya luar biasa ini udah setengah jam di perjalanan masih macet," sambungnya.
Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
Imbasnya, publik dibuat geram dengan pernyataan kontroversial dari Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach.
Alhasil massa pun langsung bertolak menuju ke rumah Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach kemudian menjarah barang-barang miliknya
Rumah Nafa Urbach di perumahan elite Kebayoran Essence, Bintaro, Tangerang Selatan didatangi massa pada Minggu (31/8/2025) dini hari
Video penjarahan sempat beredar luas, sejumlah orang tak dikenal terlihat masuk dan keluar rumah.
Seorang warga, Syarif menyebut, ada sekitar 20 orang keluar dari rumah Nafa membawa barang-barang.
Saat itu, rumah dalam kondisi kosong dan berantakan, dengan barang elektronik seperti TV hilang, sementara peralatan besar seperti kulkas masih ditinggal.
Baca juga: Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan Nasdem, Apakah Bisa Bantu Redam Amarah Massa?
Sebelum penjarahan rumah Nafa Urbach, rumah Ahmad Sahroni yang terletak di Jalan Swasembada Timur XXII, Tanjung Priok, Jakarta Utara telah menjadi target aksi penjarahan terlebih dahulu, yakni pada Sabtu (30/8/2025).
Awalnya, massa hanya ingin mencari Sahroni, dan melakukan aksi demonstrasi di depan rumahnya, sebagai respons terhadap pernyataan kontroversialnya yang menyebut penuntut pembubaran DPR sebagai "orang tolol sedunia" pada Jumat (22/8/2025) lalu, serta dukungannya terhadap penangkapan pendemo di bawah umur.
Namun pada Sabtu sore kemarin, situasi memanas ketika massa mulai melempar rumah Sahroni dengan batu dan benda keras, merusak kaca dan pagar, lalu merangsek masuk.
Massa mulai menjarah berbagai barang, termasuk peralatan elektronik dan rumah tangga seperti televisi, kulkas, mesin cuci, bath tub, hingga kasur.
(Tribunnews.com/David Adi/Rizki Sandi Saputra/Rizkianingtyas Tiarasari/Sri Juliati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.