Demo di Jakarta
Ferry Irwandi Soroti Tunjangan Pensiun DPR, Minta Dihapus Karena Jadi Beban Fiskal
Penggiat media sosial Ferry Irwandi menyoroti tunjangan pensiun anggota DPR RI. Ia minta tunjangan pensiun dihapus karena membebani fiskal.
Penulis:
Rahmat Fajar Nugraha
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggiat media sosial Ferry Irwandi menyoroti tunjangan pensiun anggota DPR RI.
Menurutnya sebagai jabatan politik, anggota DPR tak sepantasnya mendapatkan tunjangan pensiun.
"Kalau saya pribadi sangat tidak setuju dengan tunjangan pensiun anggota DPR. DPR itu jabatan politik dan seharusnya jabatan politik itu tidak ada tunjangan pensiun seperti itu," kata Ferry kepada awak media di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Ia memberikan contoh anggota DPR menjabat selama tiga periode.
Uang pensiun tersebut juga tidak bertambah.
Baca juga: Kapolri Pastikan Para Perusuh Demo di Indonesia Segera Ditangkap
Menurutnya dengan kondisi keuangan negara yang seperti saat ini, belanja-belanja seperti itu jelas tidak masuk akal.
"Seharusnya (Tunjangan pensiun) dihapuskan, karena beban fiskalnya besar," jelasnya.
Melihat kondisi negara saat ini perlu adanya reformasi besar-besaran.
"Intinya kita perlu reformasi besar-besaran. Reformasi dari struktur pemerintah mulai dari anggota DPR, eksekutif, sampai aparat kepolisian atau bahkan tentara kita sendiri," ucapnya.
Baca juga: Didampingi Kapolri, Prabowo Jenguk Anggota Polri yang Terluka Dalam Demo Berujung Ricuh di Jakarta
Ferry pun meminta agar Pemerintah dan DPR memenuhi tuntutan massa aksi.
"Yang di dalam sana buka pintunya. Penuhi tuntutan kami teman-teman," seru Ferry Irwandi.
Dirinya meminta massa aksi yang didominasi mahasiswa untuk saling menjaga.
Menurutnya, rakyat Indonesia layak untuk mendapatkan pemerintah dan wakil rakyat yang lebih baik.
"Saling jaga, saling lindungi. Kita tinju ke atas, bukan ke samping. Negara ini layak mendapatkan pemerintah yang lebih baik. Negara ini layak mendapatkan perwakilan yang lebih baik. Betul?" ucap Ferry Irwandi.
Selain itu, dirinya meminta peserta aksi untuk menghindari adanya penyusup serta provokator.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.