Paparan Gas Air Mata Berulang Berpotensi Risiko Kesehatan Jangka Panjang, Ini Penjelasan Dokter
Berikut penjelasan dari dokter tentang paparan Gas Air Mata yang berulang dapat berpotensi risiko kesehatan jangka panjang.
Penulis:
Lanny Latifah
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Menurut Britannica, saat itu senjata kimia ini cukup efektif untuk mengacaukan barisan musuh, menyengat mata, dan melemahkan tenaga tentara.
Namun, karena efeknya hanya sementara dan tidak mematikan dalam waktu singkat, gas air mata akhirnya mulai ditinggalkan sebagai alat perang.
Setelah pertama kali digunakan dalam konteks militer pada Perang Dunia I, gas air mata mulai dialihkan penggunaannya ke ranah sipil.
Pada tahun 1921, Divisi Perang Kimia (CWD) memulai penelitian untuk mengeksplorasi potensi gas air mata sebagai alat pengendali kerusuhan.
Tujuannya adalah membubarkan kerumunan tanpa menimbulkan korban jiwa, berbeda dengan penggunaan senjata konvensional.
Seiring berjalannya waktu, gas air mata pun menjadi alat standar bagi kepolisian di berbagai negara dalam menghadapi aksi demonstrasi, mulai dari unjuk rasa politik hingga protes sosial.
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.