Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Prabowo Panggil Wiranto dan Dudung Abdurachman ke Istana Bahas Situasi Setelah Demo Ricuh
Dua Penasihat Presiden Prabowo Subianto dipanggil ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/9/2025) bahas situasi setelah demo ricuh.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua Penasihat Presiden Prabowo Subianto dipanggil ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Mereka di antaranya Penasihat Khusus Presiden Indonesia Bidang Politik dan Keamanan Jenderal (Purn) Wiranto dan Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.
Wiranto tiba sekitar pukul 14.33 WIB masuk melalui pintu pilar, Jalan Veteran Jakarta.
Wiranto tampak mengenakan kemeja safari putih lengan panjang.
Beberapa saat kemudian Dudung tiba di lokasi yang sama pada pukul 14.40 WIB.
Baca juga: Jenderal Purn Dudung Abdurachman Singgung Provokator Demo Ricuh: Bisa Dari Dalam, Bisa Dari Luar
Wiranto mengaku belum mengetahui apa yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto.
Ia datang karena diminta menghadap Presiden.
"Ya, belum tahu ya. Saya memang diminta untuk menghadap presiden, jadi tentu terserah beliau nanti ya akan membicarakan apa. Saya belum tahu apa yang nanti akan beliau sampaikan kepada saya. Oleh karena itu saya nggak bisa bicara lebih dahulu, ya," katanya.
Baca juga: Alasan Aksi Demo di Jakarta, Sidang Nikita Mirzani Bakal Digelar Secara Daring
Sementara itu Dudung mengatakan bahwa kedatangannya kemungkinan membahas situasi setelah demo rusuh yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Pasti kemungkinan seperti itu karena kan heavy situasi pascademo kemarin," kata Dudung.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat tersebut menilai situasi demonstrasi yang terjadi beberapa waktu lalu perlu dicermati dengan hati-hati.
Ia mengungkapkan adanya kemungkinan pihak-pihak tertentu memanfaatkan aksi unjuk rasa sehingga menimbulkan kericuhan.
"Namun kan ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi yang rusuh rusuh ini lah yang menurut saya tidak bertanggungjawab," katanya.
Dudung mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya membuat kebijakan sebaik mungkin.
Sebagaimana yang disampaikan Presiden Prabowo bahwa tidak semua orang bisa menerima kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Pemerintah pun terbuka apabila ada aspirasi yang disampaikan melalui unjuk rasa.
"Dan tentunya mahasiswa-mahasiswa yang kemarin demo, termasuk para buruh, saya punya keyakinan bahwa mereka itu pasti hanya menyampaikan aspirasinya," katanya.
Namun, kata Dudung, ada pihak pihak yang memanfaatkan unjuk rasa tersebut untuk membuat kericuhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.