Tebar Kebaikan Ala GWPP dan TBIG: Dampingi Jurnalis untuk Perkuat Karakter dan Integritas
Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bersama PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) tebar kebaikan lewat Fellowship Journalism.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - "Be yourself, wartawan bukan YouTuber, bukan TikToker, bukan Buzzer."
Kalimat tersebut menjadi pembuka hari pertama kelas Journalism Fellowship on Corporate Social Responsibility (CSR) 2025 Batch 2 melalui Zoom, Senin (1/9/2025).
Kalimat tersebut juga mengawali materi presentasi Direktur Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) Nurcholis MA Basyari yang menjadi mentor dalam acara tersebut.
Nurcholis, menegaskan bahwa pers Indonesia wajib menegakkan kaidah-kaidah kerja jurnalistik yang berlandaskan Undang-Undang Pers, Kode Etik Jurnalistik (KEJ), serta peraturan lain yang berkaitan dengan dunia pers.
Menurutnya, hal ini merupakan wujud nyata dari implementasi pers sebagai pilar keempat demokrasi.
Disebutkannya fungsi pers yang ideal mencakup tiga nilai utama, yakni informasi, edukasi, dan ekspektasi.
“Kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia, sebagai bagian dari kehidupan bernegara ini. Kita (pers) sesungguhnya memiliki peran, berdasarkan juga undang-undang pers (UU Pers) hingga berpatokan pada kode etik."
"Dan peran kita dalam konteks demokrasi adalah pada pilar ke-4 Demokrasi," imbuh Nurcholis, yang juga asesor Uji Kompetensi Wartawan dan Ahli Pers Dewan Pers.
Nurcholis menekankan bahwa dalam konteks informasi media massa, bukan melulu soal informasi saja namun juga informasi yang mengedukasi.
Informasi yang akurat dan terverifikasi menjadi dasar agar masyarakat tidak terjebak pada hoaks.
Fungsi edukasi menuntut media agar memberikan pemahaman mendalam atas isu yang diangkat.
Baca juga: Dewan Pers Minta Jurnalis Waspada dan Jaga Keselamatan Saat Liput Demo
Sedangkan nilai ekspektasi diwujudkan melalui pemberitaan yang membuka ruang dialog antara masyarakat dengan pemerintah.
Nurcholis menilai, dalam iklim demokrasi yang dinamis, pers seharusnya menjaga independensi serta keberpihakan pada kebenaran, bukan pada kepentingan politik ataupun kekuasaan.
4 Elemen untuk Jadi Wartawan Profesional
Nurcholis juga menekankan bahwa seorang wartawan profesional perlu memiliki empat elemen kapasitas utama agar layak disebut sebagai jurnalis yang kredibel.
Menurutnya, keempat elemen tersebut mencakup keterampilan (skill), kesadaran (awareness), pengetahuan (knowledge), dan kepemimpinan (leadership).
“Profesional kita sebagai wartawan itu elemennya apa saja? Sekurang-kurangnya ada empat elemen yang harus kita miliki sebagai media profesional,” ujarnya, dalam hari kedua kelas Journalism Fellowship on CSR 2025 Batch 2 melalui Zoom, Selasa (2/9/2025).
Nurcholis menjelaskan, keterampilan menjadi dasar utama karena wartawan dituntut mampu menulis, menggali data, hingga mengolah informasi menjadi produk jurnalistik yang bernilai.
Kesadaran mencakup pemahaman etika, tanggung jawab sosial, dan integritas dalam setiap proses kerja.
"Sehingga dengan begitu kita layak disebut wartawan profesiona, termasuk asalah satunya yang dapat perlindungan hukum, UU Nomor 40 tahun 1999," lanjutnya.
Ia menambahkan, profesionalisme wartawan harus terlihat mulai dari tahap perencanaan liputan, pelaksanaan di lapangan, hingga publikasi berita.
Penerapan empat elemen kapasitas ini akan menjadi fondasi agar wartawan tidak hanya sekadar menjalankan rutinitas, tetapi juga menjaga kualitas produk jurnalistik sekaligus martabat profesi pers.
Tebar Kebaikan Lewat Journalism Fellowship on CSR Batch 2

Journalism Fellowship on CSR Batch 2 merupakan hasil kolaborasi GWPP dan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG), dan mengajak 13 wartawan terpilih.
Kick off JFC 2025 Batch 2 digelar Jumat (29/8/2025) di Rumah Belajar TBIG, Karawaci, Tangerang, Banten, secara hybrid.
Acara tersebut juga dihadiri Chief of Business Support Officer TBIG Lie Si An, jajaran manajemen dan CSR TBIG, serta mentor dan narasumber seperti wartawan senior Nurcholis, Jamalul Insan, dan Fransiskus Surdiasis.
Program ini berupa pelatihan teknis jurnalistik, yang berlangsung satu bulan, mulai akhir Agustus hingga awal Oktober 2025, dilaksanakan secara daring dan luring.
Sementara 13 wartawan yang terpilih berasal dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Setelah kami seleksi, terpilihlah 13 wartawan. Kami ucapkan selamat kepada rekan-rekan wartawan terpilih. Mohon maaf kepada rekan-rekan lain yang belum dapat kami tampung. Terima kasih atas sambutan dan minatnya,” ujar Nurcholis.
Berikut daftar peserta JFC 2025 Batch 2:
- Achmad Rifki, Suaramerdeka.com, Semarang, Jawa Tengah.
- Alicia Diahwahyuningtyas, Kompas.com, Sragen, Jawa Tengah.
- Dwi Lindawati, Tugumalang.id/Tugujatim.id, Malang, Jawa Timur.
- Dina Miladina Dewimulyani, Ayobandung.com, Bandung, Jawa Barat.
- Risbika Nasarani Putri, Krjogja.com, Yogyakarta.
- Friska Yolandha, Republika.co.id, Depok, Jawa Barat.
- Wahyu Sulistiyawan, Jateng.disway.id, Semarang, Jawa Tengah.
- Wahyu Alhadi, Topsatu.com/Singgalang, Padang, Sumatra Barat.
- Garudea Prabawati, Tribunnews.com, Sukoharjo, Jawa Tengah.
- Sugiran, Tagar.co, Gresik, Jawa Timur.
- Elizabeth Ayudya, Kompas.com, Klaten, Jawa Tengah.
- Agus Dian Zakaria, Radar Tarakan, Tarakan, Kalimantan Utara.
- Ignas Inyaskunda, Media Indonesia/Metro TV, Flores, Nagekeo, NTT.
Nurcholis juga menekankan bahwa dalam kegiatan ini peserta tidak dipungut biaya, bahkan mendapat tunjangan beasiswa.
Mereka tetap aktif di media masing-masing, sembari menjalani coaching, mentoring, dan praktik lapangan.
“Alhamdulillah, model ini sudah terbukti efektif sejak lima angkatan fellowship sebelumnya,” tambah Nurcholis
Lebih jauh, Nurcholis menegaskan, pers memiliki mandat strategis dalam demokrasi sebagaimana tercantum dalam UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Bukan hanya sebagai penyampai informasi, melainkan juga pendidik publik dan pengawal kepentingan masyarakat. Di sisi lain, program CSR seperti yang dijalankan TBIG juga memiliki nilai kemanfaatan sosial yang sejalan dengan semangat pers.
“Pers dan CSR sama-sama berkhidmat memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.