Reshuffle Kabinet
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Dianggap Kurang Pantas Jika Rangkap Jabatan Menko Polkam Terlalu Lama
Pakar Hukum Tata Negara UGM nilai rangkap jabatan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam Ad Interim kurang pantas jika terlalu lama.
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Theresia Felisiani
"Sebenarnya untuk kementerian tingkat koordinator bukanlah hal yang mendesak dan harus ada karena sifatnya hanyalah koordinasi, bukan kementerian teknis," ucapnya.
"Namun, dalam situasi politik sekarang memang diperlukan kementerian koordinator yang bisa membantu presiden secara efektif," tambah Yance.
Baca juga: Akhir Karier Budi Gunawan: Melejit Era Megawati Batal Jadi Kapolri Era Jokowi, Diberhentikan Prabowo
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto merombak jajaran Kabinet Merah Putih, Senin, (8/9/2025).
Perombakan tersebut disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Kantor Presiden.
Terdapat 5 Menteri yang dicopot Presiden yang tiga diantaranya telah ditunjuk Menteri baru.
Di antaranya yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani digantikan oleh Purbaya Yudi Sadewa yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Selain itu Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding digantikan oleh Mukhtarudin yang sebelumnya menjabat anggota Komisi XII DPR RI. Kemudian Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi digantikan Ferry Juliantono yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Koperasi.

Selain tiga pejabat tersebut, Presiden mencopot Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dan juga Menkopolkam Budi Gunawan. Namun pengganti keduanya belum diumumkan.
Selain mengganti Menteri, Presiden Prabowo Subianto juga melantik satu Menteri dan Wakil Menteri lembaga baru yakni Kementerian Haji dan Umroh yang sebelumnya berstatus badan. Mereka yang dilantik yakni Irfan Yusuf sebagai Menteri dan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Presiden memiliki banyak pertimbangan sehingga melakukan perombakan kabinet. Menurutnya Presiden melakukan evaluasi terus menerus.
"Pertimbangannya banyak, dievaluasi terus menerus. Macem macem pertimbangan," katanya di Kantor Presiden.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.