Mirip Arab Spring, Asia Spring Bermula dari Demo Pati, Jakarta hingga Nepal, Negara Berikutnya?
Gerakan ini muncul dipicu oleh ketidakpuasan rakyat terhadap rezim otoriter, korupsi, ketimpangan ekonomi, dan represi politik.
Penulis:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apakah saat ini sedang terjadi Asia Spring?
Adakah persamaannya dengan Arab Spring?
Sekilas mengenai Arab Spring
Arab Spring (jika diterjemahkan menurut Google berarti musim semi Arab).
Istilah Arab Spring digambarkan sebagai gelombang protes dan revolusi yang melanda berbagai negara di Timur Tengah dan Afrika Utara mulai akhir tahun 2010.
Gerakan ini muncul dipicu oleh ketidakpuasan rakyat terhadap rezim otoriter, korupsi, ketimpangan ekonomi, dan represi politik.
Gelombang protes dimulai di Tunisia pada Desember 2010, ketika Mohamed Bouazizi, seorang pedagang kaki lima, melakukan aksi bakar diri sebagai bentuk protes terhadap perlakuan aparat yang sewenang-wenang.
Aksi ini memicu gelombang solidaritas dan protes massal yang menyebar ke negara-negara lain seperti Mesir, Libya, Yaman, Suriah, Bahrain, dan lainnya.
Apa akibatnya? Rezim di Tunisia (Zine El Abidine Ben Ali), Mesir (Hosni Mubarak), Libya (Muammar Gaddafi), dan Yaman ditumbangkan oleh protes rakyat.
Namun setelah aksi yang awalnya bertujuan mulia itu berakhir buruk.

Beberapa negara seperti Suriah dan Libya justru mengalami perang saudara saling memperebutkan kekuasaan.
Platform media sosial kala itu seperti Twitter, Facebook, dan YouTube memainkan peran penting dalam mengorganisir protes dan menyebarkan informasi.
Meski mobilisasi akar rumput saat itu terutama didorong oleh Facebook (Meta).
Benarkah sekarang sedang berlangsung Asia Spring?
Di tahun 2025 ini, sejumlah negara di Asia terjadi unjuk rasa besar dan berakhir dengan kerusuhan.
Seperti di Bangladesh, Indonesia, Sri Lanka, Thailand, dan Pakistan.
Dan yang terbaru adalah Nepal dengan eskalasi kerusuhan yang begitu besar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.