Jumat, 12 September 2025

Mirip Arab Spring, Asia Spring Bermula dari Demo Pati, Jakarta hingga Nepal, Negara Berikutnya?

Gerakan ini muncul dipicu oleh ketidakpuasan rakyat terhadap rezim otoriter, korupsi, ketimpangan ekonomi, dan represi politik.

Penulis: Hasanudin Aco
Tangkapan layar X/@chandangoopta
GEDUNG DIBAKAR- Demonstrasi di Nepal, sejumlah gedung dibakar termasuk gedung Parlemen Nepal. Demonstrasi di Nepal merebak dengan cepat dalam hitungan hari. Sebanyak 23 orang meninggal, dan 422 orang lebih mengalami luka-luka. 

Lalu apakah ini sudah memasuki Asia Spring?

"Sejarah tidak berulang tetapi sering kali berirama," kata Mark Twain, novelis yang dikenal luas.

Kerusuhan Nepal terparah

Minggu ini, para demonstran Gen Z di Nepal turun ke jalan di seluruh negeri Himalaya itu, bentrok dengan polisi, dan memaksa perdana menteri untuk mengundurkan diri. 

Gedung-gedung pemerintah, istana presiden, hotel, dan bangunan milik pemerintah lainnya dibakar.

Para menteri diusir dan terpaksa diungsikan pakai helikopter.

Meski tidak separah  di Nepal, pola kerusuhan serupa muncul di seluruh Asia dalam beberapa tahun terakhir seperti di  Bangladesh, Indonesia, Sri Lanka menarik perhatian global.

Sementara Pakistan dan Thailand juga mengalami agitasi besar dalam beberapa tahun terakhir. 

Seperti halnya Arab Spring, demonstrasi di negara-negara ini didorong oleh ketimpangan, kegagalan tata kelola, otoritarianisme, dengan kaum muda sebagai garda terdepan.

Media sosial, seperti halnya dalam Musim Semi Arab, memainkan peran penting dalam agitasi di Asia.

Dalam kasus Nepal, para pengunjuk rasa Gen Z sendiri—yang berakar kuat di platform daring—mendorong momentum pembentukan pemerintahan baru.

Faktanya, pelarangan aplikasi media sosiallah yang menjadi pemicu protes di Nepal.

Larangan tersebut menyulut kemarahan yang memuncak atas korupsi, nepotisme, dan kecemburuan soal akibat flexing keluarga pejabat di media sosial.

Rezim AS Masuk?

Saat Arab Spring, banyak pergantian rezim tampaknya dipengaruhi oleh Amerika Serikat (AS) saat itu.

AS mengintervensi Timur Tengah untuk kepentingannya sendiri.

Namun, di Asia, baik AS maupun Tiongkok beserta kepentingan mereka yang berbenturan disebut-sebut telah membentuk gerakan dan hasil akhirnya, menurut India Today.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan