Aktivis: Program MBG Niat Baik Presiden, Harus Dijaga dengan Pengawasan Ketat
Dia menyebut beberapa laporan terkait makanan yang kurang sesuai standar gizi harus menjadi evaluasi bersama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan aktivis mahasiswa dari Papua Pegunungan, Charles Kossay, menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto tetap perlu dilanjutkan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan generasi muda Indonesia.
Menurutnya, program ini bermanfaat untuk anak-anak sekolah di daerah terpencil.
“Program MBG ini adalah niat baik Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak negeri. Ini program yang sangat bagus karena menyentuh langsung kebutuhan dasar siswa, terutama di daerah seperti Papua,” ujar Charles Kossay kepada wartawan, Senin (6/10/2025).
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berjalan secara bertahap mulai 6 Januari 2025 dengan menargetkan penerima manfaat dari siswa-siswi PAUD hingga SMA/SMK, serta ibu hamil dan menyusui di seluruh Indonesia.
"Melalui penyediaan makan siang bergizi, pemerintah berharap dapat memperbaiki status gizi anak-anak sekaligus mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional," ujar aktivis yang juga alumni Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional Jakarta ini.
Dia menyebut beberapa laporan terkait makanan yang kurang sesuai standar gizi harus menjadi evaluasi bersama agar tidak mengurangi makna dari kebijakan mulia tersebut.
Baca juga: Alami Mual, Muntah & Gejala Keracunan Setelah Konsumsi MBG? Segera Hubungi Hotline Kemenkes di 119
Menurutnya, pelaksana di lapangan harus lebih teliti menjalankan program baik ini.
“Saya sangat menyayangkan jika niat baik Presiden dikorbankan oleh ketidakbenaran penanganan dari pihak pelaksana di lapangan. Anggaran untuk MBG ini sangat besar, jadi harus benar-benar digunakan dengan penuh tanggung jawab,” tegas Charles.
Dia minta sistem pengawasan dan distribusi makanan bergizi di Papua Pegunungan lebih diperkuat lagi dengan koordinasi dengan seluruh pihak, terutama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan pengelola dapur MBG di daerah.
"Sinergi antarinstansi menjadi faktor kunci agar program ini berjalan optimal dan benar-benar memberikan manfaat bagi seluruh pelajar di Indonesia", tandasnya.
Dia mengapresiasi ketegasan dan komitmen Presiden Prabowo memperbaiki tata kelola program MBG ini. "Beliau menyampaikan rasa keprihatinan atas berbagai insiden yang terjadi. Dia juga meminta SPPG dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan", katanya.
Charles juga memuji instruksi Presiden yang meminta agar setiap SPPG memiliki alat sterilisasi food tray, memasang filter air. Prabowo juga meminta SPPG dilengkapi CCTV yang terhubung langsung ke pusat.
"Langkah ini akan semakin memperkuat higienitas dan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG yang jelas bermanfaat bagi masyarakat," kata dia.
“Harus ada koordinasi yang baik antara pengelola dapur dan Satgas MBG di lapangan. Makanan bergizi ini harus betul-betul sampai dan dinikmati anak-anak Papua. Jangan sampai niat baik pemerintah Presiden Prabowo terhambat oleh lemahnya pengawasan,” tambahnya.
Charles menegaskan, program MBG bukan sekadar bantuan makan siang, melainkan investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Ia berharap seluruh pemangku kepentingan menjaga integritas pelaksanaan program agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata di seluruh pelosok negeri.
Luhut Senggol Menteri Purbaya Agar Tak Ambil Dana MBG, Sebut Serapan Lapangan Kerja Capai 380 Ribu |
![]() |
---|
Sosok Marsda TNI Benny Arfan, Wakil Komandan Kodiklatau Dianugerahi Bintang Yudha Dharma Pratama |
![]() |
---|
Profil Mayjen TNI Bangun Nawoko, Pangdivif 3 Kostrad yang Dianugerahi Bintang Yudha Dharma Pratama |
![]() |
---|
Polemik MBG, Ketika Burger & Spaghetti Masuk Daftar Menu, Pangan Segar Indonesia Terpinggirkan |
![]() |
---|
Review MBG, Ketika Rakyat Ikut Mengawal Janji Politik Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.