Minggu, 12 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Deretan PGRI Daerah yang Tolak Wacana Guru Cicipi MBG meski Ada Insentif Rp100 Ribu per Hari Kerja

Meski ada insentif Rp100 ribu per hari kerja, tugas guru mencicipi menu MBG menuai kontroversi; PGRI di sejumlah daerah terang-terangan menolak.

TribunJateng.com/Permata Putra
MENU MBG - Ilustrasi menu makanan bergizi gratis (MBG) yang disajikan kepada para siswa SD Negeri 4 Kranji Purwokerto pada Selasa, 19 Agustus 2025. Cabang organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di berbagai daerah di Indonesia menolak wacana guru mencicipi menu makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum diberikan kepada para murid. 

Menurutnya, nyawa guru menjadi taruhannya, mengingat sederet kasus keracunan program MBG yang masih merebak di sejumlah daerah.

"Namanya manusia, nyawa kan tidak bisa coba-coba. Kalau ternyata makanannya tidak sehat, itu bisa membahayakan bapak-ibu guru," kata Prof. Nur Khoiri, Kamis (2/10/2025), diwartakan TribunBanyumas.

Prof. Nur Khoiri pun menilai, tanggung jawab pengawasan program MBG yang dilimpahkan kepada guru adalah hal yang sangat disayangkan.

Sebab, sebelum ada program MBG, guru sudah memiliki banyak tugas selain tugas utama mereka berupa mendidik, mengajar, dan membimbing siswa.

Menurutnya, sebaiknya BGN menyederhanakan SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam program MBG untuk memastikan kualitas hidangan sebelum diberikan kepada murid, daripada menyerahkan tugas pengawasan kepada para guru.

"Makanan bisa diperiksa tanpa harus dimakan. Bisa dilihat, dicermati, bahkan diraba. Kalau ada lendir, bau, atau tekstur yang aneh, itu sudah jadi tanda (tidak layak kosumsi)," ujarnya.

Dia juga mendorong agar pengawasan MBG melibatkan unsur komite sekolah.

"Pelibatan komite penting agar ada kontrol dari masyarakat. Jangan semua dibebankan ke guru. Guru biar fokus mengajar," tegasnya.

MENU MBG - Potret menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 016 Sagulung Batam, Jumat (26/9/2025) yang buat sejumlah siswa kelas siang dilarikan ke rumah sakit. Menu spageti diduga jadi penyebab keracunan MBG di Banyumas dan Batam, belasan ssiwa SD alami keracunan.
MENU MBG - Potret menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 016 Sagulung Batam, Jumat (26/9/2025) yang buat sejumlah siswa kelas siang dilarikan ke rumah sakit. Menu spageti diduga jadi penyebab keracunan MBG di Banyumas dan Batam, belasan siswa SD alami keracunan. (TribunBatam.id/ist)

PGRI Kabupaten Blora

Ketua PGRI Kabupaten Blora, Yatni, menyatakan ketidaksetujuan atas kebijakan pemerintah yang mewajibkan guru sebagai pencicip menu MBG sebelum dibagikan kepada para siswa.

"Saya secara pribadi maupun organisasi PGRI sangat tidak setuju sekali ini kaitannya dengan itu," kata Yatni saat ditemui di kantornya, Blora, Jawa Tengah, Senin (6/10/2025), diwartakan TribunJateng.

Alasan dari penolakan ini adalah karena guru tidak mendapat jatah dari program tersebut, dan jika terjadi keracunan, guru juga bisa menjadi korban.

"Terus nanti kalau ada keracunan, kami yang menjadi korban ini. Menurut kami, secara organisasi tidak tepat," terang dia.

Yatni juga menyebut, selama ini pihak guru tidak pernah dilibatkan dalam program MBG, baik dari perencanaan bahan makanan sampai dengan pilihan menu yang akan dibagikan kepada para siswa.

"Kami di sekolah itu hanya menerima barang jadi. Tinggal membagi kepada siswa selaku penerima manfaat," ujarnya.

Selain itu, Yatni menjelaskan, mencicipi makanan yang bukan haknya merupakan tindakan yang tidak baik untuk dicontoh para siswa.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved