Jumat, 10 Oktober 2025

Anggota DPR Desak Polisi Tangkap Pelaku Teror Bom di Sekolah Internasional Tangerang

Martin menyebut keselamatan peserta didik dan warga sekolah tidak boleh ditawar dan harus menjadi prioritas utama.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
Tribun Wiki
TEROR BOM - Ilustrasi teror bom. Tiga sekolah internasional di Tangerang menjadi sasaran teror bom dari orang tak dikenal. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III (Komisi Hukum dan Keamanan) DPR RI, Martin Daniel Tumbeleka, mendesak aparat kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelaku teror bom yang menyasar sejumlah sekolah internasional di kawasan Tangerang Selatan hingga Jakarta Utara.

Martin menyebut keselamatan peserta didik dan warga sekolah tidak boleh ditawar dan harus menjadi prioritas utama.

"Ancaman terhadap sekolah, terlebih menyangkut keselamatan anak-anak, adalah tindakan keji yang harus ditindak tegas," kata Martin kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

"Saya mendesak pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan memastikan lingkungan sekolah kembali aman," ujarnya menambahkan.

Politikus Partai Gerindra ini menegaskan pentingnya upaya cepat dan transparan dari aparat kepolisian untuk mengembalikan rasa aman, terutama di lingkungan pendidikan. 

Martin juga mendorong peningkatan sistem keamanan di sekolah-sekolah, termasuk kerja sama antara institusi pendidikan dan aparat keamanan.

“Negara harus hadir secara nyata untuk melindungi anak-anak dan dunia pendidikan dari segala bentuk ancaman. Ini bukan hanya soal hukum, tetapi menyangkut masa depan generasi bangsa," tegasnya.

Tiga sekolah internasional diteror

Tiga sekolah internasional menjadi sasaran teror bom dari orang tak dikenal. Teror pertama terjadi pada Selasa (7/10/2025) dan menyasar Jakarta Nanyang School di Kabupaten Tangerang serta Mentari Intercultural School di Tangerang Selatan. 

Sehari berselang, Rabu (8/10/2025), ancaman serupa diterima oleh North Jakarta Intercultural School (NJIS) di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Modus pelaku teror di ketiga sekolah itu serupa, yakni mengirimkan pesan elektronik berisi ancaman adanya bom, disertai permintaan uang tebusan sebesar 30.000 dolar Amerika Serikat. 

Ancaman bom yang dikirim melalui nomor berkode internasional +234, yang diketahui berasal dari Nigeria.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, meminta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), memperkuat sistem deteksi dini terhadap nomor asing yang masuk ke jaringan telekomunikasi nasional. 

"Peristiwa tersebut tidak hanya mengganggu ketenangan publik, tetapi juga menyoroti tantangan nyata dalam pengawasan lalu lintas digital lintas negara," kata Dave kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).

Menurut dia, dalam era keterhubungan global, ancaman bisa datang dari mana saja. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved