Gus Ipul Kunjungi Sekolah Rakyat di Kediri, Kagum dengan Kemampuan Siswa Orasi Bahasa Inggris
Gus Ipul menyebut bahwa Sekolah Rakyat adalah gagasan besar Presiden Prabowo untuk menjawab masalah kemiskinan dan kesenjangan pendidikan
“Waktu seusia saya, saya tidak bisa bahasa Inggris. Tapi kamu hebat jempol dua,” kata Gus Ipul tersenyum bangga.
Pendamping sosial Salis, yang sejak 2019 mendampingi keluarga penerima manfaat PKH di wilayah itu, mengatakan Mey merupakan salah satu contoh keberhasilan integrasi program perlindungan sosial.
“Anaknya sekolah gratis di SR, orang tuanya kita dampingi lewat PKH, BPNT, dan PBI. Nanti juga akan didorong menjadi anggota koperasi Merah Putih agar bisa mandiri,” tutur Salis.
Berbeda dari sekolah konvensional, Sekolah Rakyat tidak mengenal tes akademik dalam penerimaan siswa.
“Yang kami lakukan adalah talent mapping berbasis DNA untuk melihat potensi anak. Karena setiap anak punya kelebihan dan kelemahan masing-masing,” jelas Gus Ipul.
Hasil pemetaan menunjukkan, 37,4 persen siswa memiliki potensi STEM, 39,6 persen unggul di bidang sosial, dan 23 persen di bidang bahasa.
“Anak-anak SR ini tulus, perfeksionis, visioner, dan harmonis. Tapi juga perlu dibimbing agar lebih berani mengambil keputusan dan percaya diri. Itulah tugas guru dan wali asuh,” ujarnya.
Sekolah Rakyat Tempat Tumbuh yang Aman dan Memuliakan
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menegaskan ada tiga hal yang tidak boleh terjadi di lingkungan Sekolah Rakyat. Yaitu, tidak boleh ada perundungan atau bullying, tidak boleh ada kekerasan fisik maupun seksual, oleh siapa pun terhadap siapa pun, dan tidak boleh ada intoleransi atas dasar suku, agama, atau ras.
Di hadapan para siswa, guru, dan orang tua, Gus Ipul lantas memimpin ikrar bersama.
“Kami keluarga besar SRMA 24 Kediri bertekad untuk tidak melakukan perundungan, kekerasan baik fisik maupun seksual, serta intoleransi terhadap siapa pun.”
Ia menambahkan, Sekolah Rakyat harus menjadi tempat tumbuh yang aman dan memuliakan. Tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apa pun.
Menutup kegiatan, Gus Ipul menyampaikan tiga kunci memahami gagasan besar Sekolah Rakyat. Yaitu, memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin.
“Banyak anak yang mengubur mimpinya karena tak punya kesempatan. Sekolah Rakyat hadir untuk menghidupkan mimpi itu. Siapa tahu, dari sini lahir seorang presiden,” katanya.
Para siswa pun berikrar penuh semangat di akhir acara, “Kami siswa SRMA 24 Kediri bertekad belajar dengan kasih sayang dan semangat, demi masa depan yang lebih baik.”(*)
Dialog di Samarinda, Gus Ipul Tegaskan Sekolah Rakyat Dorong Pengentasan Kemiskinan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Legislator Golkar Dorong Percepatan dan Pemerataan Infrastruktur Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Wamensos Resmikan Pembukaan MPLS di Sekolah Rakyat Dasar 2 Surakarta |
![]() |
---|
Rakor Kepsek, Mensos Tekankan Soal Integritas dan Jaga Citra Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Gugus Tugas Sekolah Rakyat Bangun Sistem Pengendalian, Atasi Masalah Secepat Mungkin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.