Minggu, 12 Oktober 2025

Wawancara Eksklusif

Menteri Haji Gus Irfan Siap Tidak Populer Demi Jemaah Haji

Mochamad Irfan Yusuf menegaskan pihaknya akan memprioritaskan jemaah lansia pada musim ibadah Haji tahun 2026, mendatang.

Foto Tangkapan Layar
IBADAH HAJI - Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf saat sesi wawancara khusus di Studio Tribunnews.com, Kawasan Palmerah, Jakarta, Jumat (10/10/2025). /Youtube: Tribunnews.com 

“Bahkan mau membayar berapa pun supaya tetap populer. Tapi khusus untuk kesehatan ini, saya siap tidak populer. Kenapa? Karena kita ingin menunjukkan kepada teman-teman di Saudia bahwa kita ini bisa.”

“Dan apa yang disampaikan Menteri Haji Saudi kepada kami, tolonglah teman, brother, dia memanggil saya brother. Tolong brother, proses Haji ini dilihat seluruh dunia, seluruh dunia melihat. Jangan sampai mereka menganggap bahwa proses ini Haji akan menjadi ladang kematian,” tegasnya.

Berikut petikan wawancara khusus Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf dengan Tribunnews.com:

Tanya: Pak Menteri, tentang jemaah yang khususnya yang lansia, Masa tunggunya terlalu lama, sangat lama sekali gitu ya. Kalau jemaah-jemaah yang disebutnya dari segi lansia tidak layak, kebijakannya akan bagaimana?

Jawab: Kita memang ada prioritas lansia, ada 1?ri jemaah di satu daerah di prioritas lansia, tapi tentu saja dengan lansia yang sehat. Seorang saudara mengatakan janganlah kalau usia, kita kan antri cukup lama, tapi kita gunakanlah istilah kesehatan. Umur 80 tahun kalau sehat, kenapa?

Kenapa enggak? Umur 40 kalau nggak sehat ya nggak akan kita berangkatkan. Alhamdulillah pemerintah Saudi selama ini sampai tahun ini juga masih menyetujui apa yang kita harapkan. Tahun kemarin kita babak belur di bidang kesehatan. Kita dikomplain dari Kementerian Kesehatan Haji Saudi.

Tanya: Kementerian baru Kementerian Haji. Nah untuk pelayanan Haji yang lebih baik ini kan akan langsung berkoordinasi dengan Kementerian Haji yang ada di Arab Saudi. Bagaimana penjajakannya dari Kementerian Haji ini?

Jawab: Sejak di badan Penyelenggar Haji kita komunikasi dengan Kementerian Haji di Saudi sangat-sangat lancar. Kita selama 10 bulan badan Penyelenggar Haji berfungsi, saya secara pribadi sudah 5 atau 6 kali ketemu dengan Menteri Haji Saudi.

Belum pernah ketemu dengan tim di bawahnya Menteri Haji.Artinya komunikasi kita sudah lancar dan Alhamdulillah dengan Kementerian Haji di Indonesia akan menjadi jauh lebih lancar lagi nanti. Komunikasi tetap berjalan. Termasuk persiapan Haji 2026 ini, kita selalu komunikasi dengan Kementerian Haji sana.

Setiap bulan sekali ada meeting via Zoom untuk inventarisir permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga bisa segera diselesaikan. Dan mereka sangat membantu kita.

Tanya: Terkait masa tunggu untuk Haji Pak, kan disamaratakan ya, jadi sekitar 25-26 tahun untuk seluruh umurnya?

Jawab: Itu usulan kami ke DPR. Mudah-mudahan disetuju ke DPR karena alasan kita cukup rasional. Kita ingin samalah. Kalau sekarang ini kan di Jawa Barat sekitar 18-20 tahun.

Di Sulawesi Selatan bisa 45 tahun. Di Aceh mungkin hampir 30 sekian tahun. Di Jawa Timur mungkin 20 28 tahun. Artinya nggak merata. Akibat nggak merata itu, nggak adil juga pembagian nilai manfaat dana haji.

Tanya: Skemanya nanti akan seperti apa? Kalau tiap provinsi nanti disamakan

Jawab: Kita membagi kuota yang kita dapat ke provinsi-provinsi itu berdasarkan antrian.

Tanya: Jadi berdasarkan jumlah orang yang mendaftar di tiap provinsi?

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved