Rabu, 15 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Soal Tradisi Ngecor Ponpes, Menteri PU: Santri Diberi Sertifikasi Konstruksi, Tak Akan Eksploitasi

Menteri PU Dody Hanggodo pastikan pemberian sertifikasi konstruksi pada santri yang gotong-royong membangun Ponpes bukanlah eksploitasi anak.

Editor: Nuryanti
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
SERTIFIKASI KONSTRUKSI UNTUK SANTRI - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo dalam Penandatanganan Kesepakatan Bersama terkait Sinergi Dalam Penyelenggaraan Infrastruktur Pesantren di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Selasa (14/10/2025). Menanggapi adanya tradisi santri ikut ngecor bangunan Ponpes, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo pun memutuskan untuk memberikan sertifikasi keahlian konstruksi kepada para santri. Dody juga menekankan, pemberian sertifikasi konstruksi ini bukanlah eksploitasi anak, tapi solusi atas tradisi gotong-royong dalam pembangunan Ponpes yang sudah ada sejak dulu. 

"Tapi saya kok enggak yakin kalau itu akan menjadi eksploitasi anak ya. Karena memang dari dulu pesantren itu dari dulu sekali sifatnya sudah gotong-royong."

"Kemudian, tidak semua pesantren yang memang punya kemampuan finansial sangat-sangat kuat. Jadi gotong-royong itu memang sangat-sangat diperlukan," imbuh Dody.

Sertifikasi Keahlian Konstruksi untuk Santri Diberikan Secara Gratis

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan pihaknya akan melatih dan memberikan sertifikasi untuk santri sebagai tenaga kerja konstruksi. 

Dia memastikan sertifikasi dan pelatihan tersebut tidak dikenakan biaya. 

"Kami justru ingin memperkuatnya dengan pengetahuan dan itu Insyaallah, PU akan melatih dan mensertifikasi para santri sebagai tenaga kerja konstruksi."

"Itu for free pak," ujar Dody dalam Penandatanganan Kesepakatan Bersama terkait Sinergi Dalam Penyelenggaraan Infrastruktur Pesantren di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Baca juga: DPR Nilai Renovasi Ponpes Al Khoziny Pakai ABPN Harus Dibicarakan Dulu, Agar Tak Timbulkan Polemik

Menurut Dody, langkah ini untuk menjaga budaya gotong royong santri tidak hilang.

Para santri, kata Dody, dapat membangun pesantrennya sendiri. 

"Kami benar-benar tidak ingin semangat budaya itu hilang. Kami sangat-sangat berharap agar semangat gotong royong ini berubah menjadi keahlian yang diakui."

"Mereka para santri bisa membangun pesantrennya sendiri dengan standar yang benar dan dengan rasa bangga," katanya.

Baca juga: Soal Tradisi Santri Ikut Cor Bangunan Ponpes, Anggota DPR: Tak Bisa Sembarangan

DPR Tegaskan Negara Harus Hadir Dukung Pembangunan Pesantren

Komisi V DPR RI menyoroti sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Indonesia yang dibangun ala kadarnya hingga mengabaikan aspek keselamatan.

Hal tersebut dia katakan usai tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo yang menewaskan lebih dari 60 santri.

Menurutnya, hal inilah yang membuat negara harus hadir.

"Mereka mengandalkan kemampuan finansial pengasuh dan donasi masyarakat. Akibatnya, pembangunan dilakukan seadanya, terkadang mengabaikan aspek keselamatan. Di sinilah negara harus hadir," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda kepada wartawan, Senin (13/10/2025).

Baca juga: Santri Ikut Ngecor Bangunan Ponpes, Ketum PBNU: Itu Bukan Eksploitasi, Itu kan Tradisi

Legislator PKB itu mengatakan harus ada yang memastikan aspek standar kelayakan dan keselamatan pada ponpes yang sudah berdiri. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved