Kamis, 6 November 2025

Reformasi Polri

Mahfud MD Dapat Cerita dari Jenderal: Polisi yang Dianggap Sukses yang Punya Banyak Rumah dan Mobil

Seorang jenderal bercerita ke Mahfud MD tentang anggota Polri yang dianggap sukses adalah yang memiliki banyak rumah dan mobil.

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews.com/Ibriza
CERITA DARI JENDERAL - Mantan Ketua MK, Mahfud MD, saat berbincang dengan wartawan di gedung MK, Jakarta, pada Rabu (27/3/2024). Mahfud MD mengaku mendapat suatu cerita tentang gaya hidup anggota polisi yang belum diketahui oleh publik dari seorang perwira tinggi (pati) Polri. 
Ringkasan Berita:
  • Mahfud MD mendapat cerita dari perwira tinggi Polri terkait kategori anggota Polri yang dianggap sukses
  • Anggota Polri yang dianggap berhasil oleh sesama anggota Polri adalah yang memiliki banyak rumah dan mobil, kata jenderal yang bercerita ke Mahfud MD
  • Mahfud MD santai jika Komite Reformasi Polri tidak jadi dibentuk karena hingga saat ini tak kunjung diresmikan

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD, mendapat suatu cerita tentang gaya hidup anggota polisi yang belum diketahui oleh publik dari seorang perwira tinggi (pati) Polri.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu membocorkan isi pembicaraannya dengan seorang jenderal di Polri.

Mahfud MD mengungkap kategori anggota Polri yang dianggap sukses oleh sesama anggota Polri.

Berdasarkan cerita yang ia dapat dari jenderal tersebut, Mahfud MD menyebut anggota Polri yang dianggap sukses yaitu yang memiliki banyak rumah dan mobil.

Menurut Mahfud, memiliki rumah dan mobil yang banyak akan menjadi suatu kebanggaan oleh anggota Polri.

Hal ini Mahfud ungkapkan saat menyoroti perilaku hedonisme yang dilakukan oleh banyak anggota Polri.

"Ada seorang perwira tinggi cerita ke saya, kalau ada pertemuan antara angkatan itu apasih yang mereka (anggota Polri) banggakan itu? Mereka udah punya, 'siapa di antara angkatan kita yang sudah jadi Kapolres, mobilnya berapa, rumahnya berapa.' Lalu pamer kekayaan," kata Mahfud MD, dikutip dari tayangan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (15/10/2025).

Baca juga: Mahfud MD Setuju Purbaya soal Ogah Bayar Utang Whoosh: Proyek Beratkan Pembangunan Lain

Mahfud berujar, anggota Polri yang memiliki kedekatan dengan pejabat penting juga merupakan kategori anggota Polri yang dianggap sukses

"Di antara mereka yang dianggap sukses itu yang banyak rumahnya dan banyak mobilnya dan punya kedekatan dengan pejabat-pejabat tertentu, itu dianggap berhasil," tuturnya.

Menurut Mahfud MD, hal semacam itu patut diperhatikan sebagai bahan masukan dalam menjalankan tugasnya di Komite Reformasi Polri yang dibentuka Presiden Prabowo Subianto nanti.

"Itu menurut saya harus diperhatikan. Itu salah satu masukan. Saya punya banyak masukan di meja saya, itu setiap hari saya olah," kata dia.

Mahfud MD sendiri mengaku belum mendapat informasi apa-apa terkait dengan pelantikan resmi anggota Komite Reformasi Polri.

Meski demikian, ia tidak terlalu memikirkan hal tersebut.

Mahfud juga mengaku tidak pernah bertanya mengenai kelanjutan Komite Reformasi Polri ini kepada pemerintah.

"Seumpama misalnya tim ini (Komite Reformasi Polri) tidak jadi (dibentuk) juga nggak apa-apa. Makanya saya nggak pernah bertanya, tidak pernah ingin bertanya juga kapan Keppresnya, kapan dilantiknya. Tapi bahan-bahan (untuk mengevaluasi Polri) itu sudah banyak," kata Mahfud.

Mahfud MD mengaku saat ini ia sibuk berkeliling menjalankan tugasnya sebagai dosen hingga penceramah.

Ia pun tidak terlalu mengambil pusing jika dirinya tidak jadi dimasukkan ke dalam Komite Reformasi Polri.

"Belum dapat pemberitahuan dan saya tidak ingin mencari tahu karena saya juga terserah Pak Presiden aja. Kalau ingin baik dan saya dianggap bisa ikut, ya ikut, kalau enggak ya nggak apa-apa juga," kata dia.

"Karena kerjaan saya juga banyak banget. Saya harus berkeliling hampir setiap hari ceramah di mana, kuliah di mana, tapi kalau ada ini kan harus mengubah jadwal ritme kegiatan juga," lanjutnya.

Menurut Mahfud MD, seandainya Komite Reformasi Polri resmi dibentuk, tim ini kemungkinan akan bertugas selama 3 bulan saja.

Pemimpin di tim Komite Reformasi Polri mempunyai tugas penting terkait dengan kelanjutan tim ini.

"Tim ini sifatnya ad hoc, saya artikan sebentar. Paling 3 bulan sudah rampung, tinggal mau apa kan gitu," tuturnya.

"Tergantung timnya dan yang mimpin juga mengarahkannya ke mana, apa yang perlu, apa yang tidak, apa yang prioritas, apa yang enggak," pungkasnya.

Tujuan Prabowo membentuk Komite Reformasi Polri yaitu untuk melakukan perbaikan dan evaluasi menyeluruh terhadap Polri.

Ada 9 orang yang tergabung menjadi anggota Komite Reformasi Polri yang dibentuk Prabowo ini.

Dari 9 orang tersebut, ada mantan Kapolri yang dipercaya untuk masuk menjadi anggota Komite Reformasi Polri.

Komite Reformasi Kepolisian ini mempunyai semangat yang sama seperti tim transformasi reformasi Polri yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Pembentukan Komite Reformasi Polri muncul seiring adanya aksi demo yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia hingga menelan korban jiwa pada akhir Agustus lalu.

Selain eks Kapolri, tim reformasi kepolisian juga akan diisi oleh Mahfud MD, Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, hingga mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie.

(Tribunnews.com/Rakli)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved