Jumat, 31 Oktober 2025

Mahasiswa Universitas Udayana Tewas

Sehari Sebelum Meninggal, Timothy Mahasiswa Unud Curhat ke Ibunya soal Skripsi, Ngaku Sudah Mentok

Timothy ternyata sempat curhat ke ibunya karena kesulitan mengerjakan skripsi. Curhatan itu disampaikan Timothy sehari sebelum dirinya meninggal.

Kolase Tribunnews.com/Tangkapan layar dari YouTube Denny Sumargo
CURHAT SKRIPSI - Ibu Timothy Anugrah Saputra, Sharon, menyebut sang anak sempat curhat kepadanya terkait skripsi yang tengah dikerjakan. Timothy mengaku kesulitan dalam mengerjakan skripsi. Adapun curhatan ini dilakukan Timothy pada Selasa (14/10/2025) atau sehari sebelum dirinya diduga mengakhiri hidup dengan melompat dari lantai empat gedung FISIP Universitas Udayana (Unud). 
Ringkasan Berita:
  • Ibunda Timothy Anugrah Putra, Sharon, mengatakan sehari sebelum meninggal dunia, anaknya sempat curhat soal skripsi yang tengah dikerjakannya.
  • Timothy mengaku kesulitan dalam mengerjakannya. Sharon pun kaget karena Timothy hampir tidak pernah curhat terkait skripsi.
  • Setelah itu, Sharon pun membantu Timothy menyusun proposal skripsi untuk diserahkan saat bimbingan skripsi besoknya.
  • Selain itu, Timothy juga sempat membaca Alkitab sebelum meninggal dunia pada Rabu (15/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Ibu Timothy Anugrah Saputra (22), Sharon, menyebut anaknya sempat curhat terkait skripsi yang tengah dikerjakan sebelum meninggal dunia.

Sharon menuturkan curhatan Timmy, panggilan akrab Timothy, disampaikan sehari sebelum sang anak diduga mengakhiri hidup dengan cara melompat dari lantai empat Gedung FISIP Universitas Udayana (Unud) di Denpasar, Bali, pada Rabu (15/10/2025).

Adapun Timothy merupakan mahasiswa semester tujuh jurusan Sosiologi FISIP Udayana.

Sharon mengungkapkan Timmy curhat kepadanya karena merasa skripsi yang tengah dikerjakan tidak ada kemajuan.

Ia mengaku kaget karena anaknya tiba-tiba meminta bantuan terkait skripsinya. Padahal, kata Sharon, Timmy selalu menolak ketika akan dibantu olehnya.

Curhatan antara Sharon dan Timmy ini terjadi ketika mereka tengah makan bersama di salah satu rumah makan di Bali.

"Dia itu selama ini tidak mau dibantu (skripsinya). Saya sudah tawarkan berkali-kali Timmy let me help you, karena mami ini hampir 15 tahun jadi dosen. Jadi mami tahu bagian-bagian mana yang mahasiswa perlu dibantu."

"Tapi dia gak mau terus. Tapi waktu itu hari Selasa kita discuss itu, akhirnya dia (Timmy berkata) 'ya mami, saya mentok, saya sudah coba kerjakan tapi tidak maju-maju" cerita Sharon dalam siniar atau podcast di kanal YouTube Denny Sumargo, dikutip pada Jumat (24/10/2025).

Sharon lantas mengungkapkan, ketika anaknya menjelaskan isi skripsinya, dia menilai topik yang diambil belum terfokus.

Sehingga, dia menyarankan kepada Timmy agar mempersempit masalah yang ingin diangkat dalam skripsinya.

Baca juga: Sedang Trending: Menkeu vs KDM, Kasus Timothy, dan Isu Jule–Na Daehoon

Setelah itu, Sharon mengajak anaknya untuk pulang dan meminta agar skripsinya langsung dikerjakan.

Pasalnya, keesokan harinya, Timmy harus melakukan bimbingan skripsi.

"Jadi saya masih kerja bareng sama Timmy itu sampai jam 10 malam. Sampai dia siap untuk hal apa yang mau dikonsultasikan besok," tuturnya.

Sharon mengatakan dari komunikasinya dengan sang anak berjalan normal sebelum peristiwa tragis menimpa Timmy.

Terkait curhatan Timmy, Sharon enggan untuk menyimpulkan bahwa masalah skripsi yang tengah dihadapi menjadi pemicu anaknya mengakhiri hidup.

Dia hanya mengungkapkan segala kemungkinan terkait penyebab sang anak mengakhiri hidup tetap ada.

"Kalau semisal orang tanya, ada kemungkinannya, saya rasa semua orang di kita kemungkinan punya possibility," tuturnya.

Sebelum Meninggal, Timmy Sempat Baca Alkitab dan Berniat Pergi ke Gereja

Sharon mengatakan pada Rabu pagi sekitar pukul 05.30 WITA, Timmy sempat membaca Alkitab bersama rekan-rekannya.

Dia mengungkapkan kegiatan tersebut rutin dilakukan Timmy setiap pagi.

"Saya di atas, Timmy di bawah, saya masih dengar dia baca Alkitab. Mereka punya kelompok untuk belajar firman Tuhan bersama-sama setiap jam 05.30 pagi," cerita Sharon.

Kemudian, Sharon mengatakan Timmy sudah bersiap untuk pergi ke kampus sekitar pukul 08.00 WITA meski bimbingan skripsi dijadwalkan pada pukul 12.00 WITA.

Timmy, kata Sharon, beralasan berangkat lebih awal karena ingin sambil olahraga. Sharon menuturkan setiap harinya, Timmy selalu berjalan kaki ketika berangkat kuliah.

"Loh kenapa ini jam delapan kok sudah mau berangkat? Kan bimbingannya baru jam 12. (Jawab Timmy) Nggak apa-apalah mami, saya mau jalan santai-santai saja sekalian olahraga," cerita Sharon saat berkomunikasi dengan anaknya.

Pada momen tersebut, Sharon juga menyebut sang anak berpamitan akan pulang malam karena hendak pergi ke gereja.

"(Timmy mengatakan) Kemudian nanti kelihatannya pulangnya, mami, soalnya nanti malam kan langsung ke gereja. Jadi saya nggak pulang dulu, jadi dari kampus mau langsung (pergi ke gereja)," cerita Sharon.

Kronologi

Sebelumnya, Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Laksmi Trisnadewi mengungkapkan kronologi Timothy yang diduga mengakhiri hidup pada Rabu lalu.

Dia mengatakan adanya saksi yang melihat gerak-gerik Timothy ketika keluar dari lift lantai empat gedung FISIP Unud.

Saksi, kata Laksmi, melihat Timothy duduk di sebuah kursi. Adapun kursi tersebut menjadi tempat ditemukannya tas dan sepatu milik korban.

Dia mengungkapkan saksi tidak menghiraukan gerak-gerik Timothy karena tidak saling mengenal.

"Jadi ada tiga orang saksi yang melihat itu. Karena tidak saling kenal, jadi dibiarkan saja atau tidak terlalu menghiraukan dari korban," ujarnya pada Senin (20/10/2025).

"Kemudian tiga orang saksi ini melanjutkan pembicaraan mereka bertiga, tidak berapa lama sekitar 10-15 menit, ada saksi yang menoleh ke arah tempat korban duduk terakhir, itu ada sepatu yang dilihat," sambung Laksmi.

Baca juga: Mahasiswa Unud Perundung Timothy Masih Kuliah Seperti Biasa, Mendikti: Jika Melanggar Pasti Disanksi

Dia juga menyampaikan adanya saksi yang melihat Timothy tengah melepas sepatu yang dikenakan.

Namun, saksi tersebut tidak menghiraukannya dan langsung masuk ke ruangan kelas.

"Setelah keluar lagi, (saksi melihat) korban tidak ada lagi di sana," jelasnya.

Laksmi turut menegaskan, ketika Timothy melompat, tidak ada saksi yang melihatnya.

Terkait pemicu Timothy diduga mengakhiri hidup lantaran adanya perundungan atau bullying, Laksmi mengatakan masih dalam proses penyelidikan.

Namun, berdasarkan pemeriksaan terhadap para saksi, tidak disebutkan bahwa mendiang mengalami bullying semasa hidupnya.

"Kemudian terkait masalah pembuktian apakah mungkin unsur perundungan atau bullying terhadap korban sehingga mengakibatkan korban bunuh diri, itu masih proses penyelidikan dari kami."

"Dari saksi-saksi yang sudah kami mintai keterangan, baik itu dari pihak dosen, teman-teman satu angkatan dan satu kelas korban, bahkan sahabat dari korban tadi malam sudah kami mintai keterangan, tidak ada menyebutkan atau mengetahui perundungan yang dialami oleh korban," beber Laksmi.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved