Usai Tinjau MBG di Jakarta, Ibu Negara Brasil Undang Indonesia Hadiri Konferensi Iklim PBB
Brasil menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu praktik baik dunia dalam memperkuat ketahanan gizi
Ringkasan Berita:
- Indonesia diundang hadiri Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30) di Belem, Brasil
- Indonesia diundang mempelajari penerapan teknologi ramah lingkungan dalam program School Meal Global
- Tim Badan Gizi Nasional (BGN) akan berkesempatan melihat langsung beragam teknologi yang dikembangkan Brasil
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu Negara Brasil, Janja Lula da Silva, secara resmi mengundang Indonesia untuk menghadiri Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30) yang akan digelar di Belem, Brasil.
Brasil menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu praktik baik dunia dalam memperkuat ketahanan gizi sekaligus mendukung agenda ketahanan iklim global.
Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Nani Hendiarti, mengatakan bahwa Indonesia diundang mempelajari penerapan teknologi ramah lingkungan yang digunakan dalam program School Meal Global di Brasil.
Baca juga: Indonesia-Brasil Teken MoU, Perkuat Kerja Sama Sektor ESDM
“Ibu negara tadi mengundang karena akan ada COP30 di Belem. Beliau mengundang kita untuk meninjau fasilitas dan program yang mereka sudah jalankan,” kata Nani usai mendampingi Janja meninjau Sentra Produksi Pangan dan Gizi (SPPG) di Halim, Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025).
Nani menjelaskan, tim dari Badan Gizi Nasional (BGN) nantinya akan berkesempatan melihat langsung beragam teknologi yang dikembangkan Brasil, termasuk biodigester untuk pengembangan energi terbarukan dalam proses memasak.
“Program school meal di sekolah ini juga bisa mendorong lahirnya teknologi dan ekosistem baru, bukan hanya yang berdampak langsung, tapi juga untuk pengembangan teknologi masa depan dalam mengatasi perubahan iklim. Jadi, green,” jelasnya.
Selain itu, kata Nani, Ibu Negara Brasil juga memberikan sejumlah masukan terkait pelaksanaan program MBG, terutama dalam hal pemilihan bahan baku. Di Brasil, penggunaan bahan baku lokal bahkan telah diatur dalam undang-undang.
“Langkah ini menghindari waktu yang terlalu lama hingga bahan sampai di dapur, sehingga kondisinya tetap segar dan kualitasnya terjaga,” ujarnya.
Nani menambahkan, prinsip serupa sebenarnya telah diterapkan di hampir seluruh dapur pelaksana program MBG, termasuk di SPPG Halim. Ia menegaskan, keamanan pangan menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan program MBG.
Baca juga: Menhut Raja Juli Antoni akan Dampingi Utusan Khusus Presiden di COP30 Brasil
“Anak-anak yang menerima makanan dari program MBG ini mendapatkannya dalam kondisi segar dan aman. Jarak tempuh dari dapur ke sekolah tidak lebih dari 15 menit, dan makanan langsung dikonsumsi oleh siswa,” tutupnya.
| Tiru Brasil hingga Amerika, Bahlil Wajibkan BBM Dicampur 10 Persen Etanol Mulai 2027 |
|
|---|
| Indonesia-Brasil Teken MoU, Perkuat Kerja Sama Sektor ESDM |
|
|---|
| Menhut Raja Juli Antoni akan Dampingi Utusan Khusus Presiden di COP30 Brasil |
|
|---|
| Pecel Kembang Hingga Iga Bakar Kluwek Jadi Menu Makan Siang Prabowo dan Presiden Brasil di Istana |
|
|---|
| Prabowo dan Presiden Brasil Sama-sama Miliki Angka Keberuntungan 8, Akan Rayakan Ulang Tahun Bersama |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.