Selasa, 28 Oktober 2025

Tiru Brasil hingga Amerika, Bahlil Wajibkan BBM Dicampur 10 Persen Etanol Mulai 2027

Di Amerika Serikat, Bahlil mengungkap bahwa mandatori pencampuran BBM dengan etanol berbasis jagung itu sebesar 10 persen.

Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
BBM ETANOL - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Kewajiban BBM dicampur etanol di Brasil sudah sebesar E30, bahkan di beberapa negara bagian sudah ada yang mencapai E85 dan E100. 

Ringkasan Berita:
  • Bahlil mengirim tim ke Brasil untuk bertukar informasi etanol dengan pakarnya yang ada di sana.
  • Kewajiban BBM dicampur etanol di Brasil sudah sebesar E30.
  • Penerapan mandatori E10 dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sektor pertanian.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan mulai memberlakukan kewajiban Bahan Bakar Minyak (BBM) dicampur etanol sebesar 10 persen atau E10 pada 2027.

Dalam rangka persiapan menuju implementasinya, ia akan mengirim tim ke Brasil untuk bertukar informasi mengenai pakar etanol yang ada di sana.

Brasil dipilih bukan tanpa alasan. Selain karena Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva baru saja bertemu Presiden Prabowo Subianto, Brasil juga merupakan negara yang sudah memberlakukan kewajiban BBM dicampur etanol.

Baca juga: Kendaran Produksi Tahun 2000 ke Atas Aman Gunakan Bahan Bakar Etanol 10 Persen

Bahlil menyebut kewajiban BBM dicampur etanol di Brasil sudah sebesar E30, bahkan di beberapa negara bagian sudah ada yang mencapai E85 dan E100.

"Kita 2027 akan rencana mandatori untuk E10 dan karena ini sesuatu yang baru, saya akan kirim tim ke Brasil untuk bertukar pandangan dengan beberapa pakarnya di sana," kata Bahlil ketika ditemui di sela-sela acara Peringatan Hari Pertambangan dan Energi ke-80 di Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).

Bahlil menjelaskan bahwa penerapan mandatori E10 dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sektor pertanian, khususnya pada komoditas tebu, jagung, dan singkong, mengingat etanol diperoleh melalui proses fermentasi dari bahan-bahan nabati tersebut.

Namun, ia menyebut perlu adanya mekanisasi teknologi di bidang pertanian terlebih dahulu demi menjalankan E10.

Setelah sektor pertanian yang dibenahi, perlu ada pabrik etanolnya juga yang dibangun. Bahlil mengungkap ada kemungkinan investor dari Brasil akan masuk ke RI untuk membangunnya.

"Semalam kami diskusi, ada kemungkinan besar (pengusaha dari Brasil akan masuk ke Indonesia untuk membangun pabrik etanol)," ujarnya.

Sebelumnya, Bahlil pernah menyebut bahwa tidak benar jika BBM dicampur etanol menjadi tak bagus.

Menurut Bahlil, ada beberapa negara yang sudah menerapkan kewajiban mencampur BBM dengan etanol.

Contohnya seperti Brasil. Di situ, mencampur BBM dengan etanol berbasis tebu dengan tingkat blending 27 persen atau E27 merupakan sebuah mandatori.

"Di beberapa negara bagian, di beberapa provinsi mereka yang produksi etanolnya bagus, itu sampai sudah ada E100. Itu di Brazil," kata Bahlil dalam acara Investor Daily Summit 2025 di Jakarta International Convention Center, Kamis (9/10/2025).

Kemudian, di Amerika Serikat, Bahlil mengungkap bahwa mandatori pencampuran BBM dengan etanol berbasis jagung itu sebesar 10 persen.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved