Lonjakan Diabetes Usia Produktif, NasDem Turun Tangan Gelar Cek Kesehatan Gratis
NasDem gelar cek kesehatan gratis di HUT ke-14, tanggapi lonjakan diabetes usia produktif.
Ringkasan Berita:Diabetes usia 20–40 tahun meningkat akibat gaya hidup tinggi gula dan kurang gerak.NasDem gelar cek kesehatan gratis di HUT ke-14, sasar penyakit metabolik generasi muda.300 warga ikut periksa kesehatan, dapat layanan medis dan sembako dari Partai NasDem.
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah penderita diabetes usia 20-40 tahun meningkat.
Peningkatan penderita diabetes usia produktif itu disebabkan oleh gaya hidup modern yang tinggi gula, kurang gerak, dan minim pemeriksaan dini.
Fenomena ini menunjukkan bahwa diabetes bukan lagi penyakit orang tua, melainkan ancaman nyata bagi generasi muda Indonesia.
Meningkatnya jumlah penderita diabetes itu menjadi salah satu konsen Partai NasDem untuk menggelar pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis yang terbuka untuk masyarakat umum, Sabtu (25/10/2025).
Acara digelar bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-14 Partai NasDem.
Program ini digagas oleh Badan Prokes NasDem dan Bidang Kesehatan DPP NasDem ini terbuka untuk masyarakat luas.
Pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan gula darah, kolesterol, serta asam urat - tiga penyakit metabolik yang kini menjadi ancaman bagi generasi muda Indonesia.
“Dulu penyakit gula, kolesterol, dan asam urat dikenal sebagai penyakit orang tua. Kini justru banyak diderita kalangan muda produktif akibat pola hidup yang tidak sehat, terlalu banyak minuman manis, makanan cepat saji, dan kurang bergerak,” ujar Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saan Mustopa, saat membuka aksi cek kesehatan dan pengobatan gratis, di NasDem Tower.
Data International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan, lebih dari 20 juta orang Indonesia hidup dengan diabetes, dan tren peningkatannya kini paling cepat terjadi di usia 20 sampai 40 tahun.
Konsumsi minuman manis, kopi susu kekinian, makanan cepat saji, dan camilan tinggi kalori menjadi kebiasaan umum di kalangan muda.
Banyak anak muda bekerja atau belajar dalam posisi duduk berjam-jam tanpa olahraga rutin.
Lebih dari 70 persen masyarakat Indonesia belum pernah cek kesehatan secara rutin, sehingga gejala diabetes sering tidak terdeteksi hingga parah.
Data Kementerian Kesehatan mencatat 19,5 juta penderita diabetes di Indonesia, dan jumlah ini diprediksi naik menjadi 28,5 juta pada 2045. Lonjakan tercepat terjadi di kelompok usia produktif. Pada usia muda, gejala diabetes berkembang perlahan dan sering baru terdeteksi saat medical check-up atau saat komplikasi muncul.
Kementerian Kesehatan juga mencatat, 35 persen masyarakat usia produktif memiliki kadar kolesterol tinggi, dan hampir 1 dari 5 orang muda sudah menunjukkan tanda-tanda pra-diabetes.
Fenomena ini erat kaitannya dengan gaya hidup modern yang serba instan dan tinggi gula: konsumsi minuman berpemanis, kopi susu kekinian, hingga camilan berkalori tinggi tanpa diimbangi aktivitas fisik.
| Fast Food dan Penggunaan Gadget Picu Diabetes, Begini Penjelasan Dokter |
|
|---|
| Program Cek Kesehatan Gratis Capai 43 Juta Peserta, Prabowo Soroti Kekurangan Dokter di Indonesia |
|
|---|
| Jumlah Pasien Hipertensi dan Diabetes Tembus 27,9 Juta Orang, Total Biaya Pengobatan Rp 35,3 T |
|
|---|
| Sosok 4 Polisi Dipatsus Buntut Salah Tangkap Ketua NasDem Sumut, 1 Berpangkat Perwira |
|
|---|
| Daftar Temuan CKG di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo–Gibran, Masalah Kesehatan Bayi sampai Lansia |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.