Menkeu Purbaya dan Kiprahnya
Canda Purbaya Sebut Indonesia Sering Dikibulin Asing usai Tahu Programmer Coretax Lulusan SMA
Menkeu Purbaya bercanda soal Indonesia sering dibohongi asing saat bicara soal perbaikan Coretax.
Ringkasan Berita:
- Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan sistem Coretax sudah diperbaiki, meskipun masih ada sedikit kesalahan di beberapa bagian.
- Perbaikan itu melibatkan LG yang mengirimkan programmer-nya ke Indonesia.
- Namun, Purbaya menyebut programmer LG itu masih lulusan SMA.
TRIBUNNEWS.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, bercanda Indonesia sering dibohongi oleh pihak asing.
Candaan ini dilontarkan Purbaya setelah tahu, programmer dari LG yang mengurus sistem perpajakan Coretax, ternyata lulusan SMA.
Coretax adalah sistem administrasi perpajakan yang terintegrasi sehingga dapat memberikan layanan perpajakan lebih mudah kepada wajib pajak.
Sejak diluncurkan, Coretax kerap menuai kritik karena dianggap payah lantaran kerap bermasalah.
Terkait hal itu, Kemenkeu meminta bantuan LG untuk menyelesaikan sejumlah bagian Coretax yang dianggap bermasalah.
Ada beberapa bagian di Coretax yang penyelesaiannya masih bergantung pada pihak LG sebab terikat kontrak dengan perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) tersebut.
Baca juga: Menkeu Purbaya vs Dedi Mulyadi soal Dana Pemda di Bank: BI Jelaskan Beda Data Simpanan APBD
Hal itu menyebabkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum mendapat akses ke bagian tersebut, karena pihak LG masih mengerjakannya.
Namun, Purbaya mengatakan, tampaknya pihak LG tidak mengirim pekerja yang ahli dalam bidangnya untuk mengurusi sistem Coretax sebab ternyata masih lulusan SMA.
Karena itu, Purbaya pun bercanda hal tersebut menjadi bukti Indonesia sering dibohongi oleh pihak asing.
"Komentarnya lucu deh, begitu mereka dapat source code-nya, dilihat sama orang saya, wah ini programmer tingkat baru lulusan SMA."
"Jadi yang dikasih ke kita bukan orang jago-jago kelihatannya," ujar Purbaya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).
"Jadi ya memang Indonesia lah sering dikibulin asing," imbuhnya sembar tertawa.
Soal bagian Coretax yang bermasalah, Purbaya memastikan telah diperbaiki semaksimal mungkin.
Meski demikian, Purbaya mengakui memang masih ada sedikit kesalahan di beberapa bagian.
"Yang bisa ditangani kami sudah diperbaiki semaksimal mungkin. Kelihatannya sudah semakin cepat sekarang Coretaxnya, walaupun masih ada kesalahan sedikit di sana-sini," tutur Purbaya.
Perbaikan ini dilakukan setelah Kemenkeu menyampaikan rekomendasi ke pihak LG karena tak bisa melakukannya sendiri.
Terlebih, LG dan Kemenkeu masih terikat kontrak sampai Desember 2025.
Namun, Purbaya mengeluhkan pihak LG sempat bersikap cuek dalam menanggapi rekomendasi Kemenkeu.
Tetapi, menurut Purbaya, koordinasi sekarang sudah lebih baik sejak dibentuk satuan tugas (satgas).
"Jadi sebelumnya LG itu, sebelum kita jalankan tim special task force ini, mereka itu kalau ditanya, gak peduli. Ditanya di sana, cuek, responsnya lama," ungkap Purbaya.
"Sekarang mereka sudah lebih cepat, walaupun masih lambat, tapi mereka sudah kirim orang ke sini, kalau gak salah, dan di-guide oleh orang-orang kita, apa yang diperlukan, dan bagaimana betulinnya diajarin juga tuh," imbuhnya.
Konsorsium LG CNS-Qualysoft adalah pemenang tender pengadaan Coretax dengan nilai kontrak sebesar Rp1,228 triliun, termasuk pajak.
LG CNS-Qualysoft menyediakan solusi Commercial Off The Shelf (COTS) dan mengimplementasikan teknologi tersebut untuk menggantikan sistem yang sudah digunakan DJP sejak 2002.
Janji Perbaiki dalam Sebulan
Sebelumnya, Purbaya Yudhi Sadewa menjanjikan perbaikan Coretax tak akan memakan waktu lama, hanya sebulan.
Ia menilai dalam waktu satu bulan, Coretax seharusnya sudah bisa diperbaiki.
"Saya akan lihat Coretax seperti apa, keterlambatan dari Coretax akan kita perbaiki secepatnya, dalam satu bulan harusnya bisa," kata Purbaya pada September 2025.
"Nanti saya bawa jago-jago dari luar yang jago IT untuk perbaiki itu (Coretax) dengan cepat," tegasnya.
Namun, baru-baru ini, Purbaya mengakui ia salah target soal durasi perbaikan Coretax.
Sebab, ada sejumlah persoalan yang dihadapi selama perbaikan Coretax.
"Jadi ya, satu bulan tidak cukup merombak keseluruhan Coretax. Wah gue salah, saya bilang satu bulan, tapi karena kendala tadi kita enggak bisa masuk, karena ada kontrak," urai Purbaya, Jumat, dilansir Kompas.com.
Ia mengungkapkan, perangkat lunak yang dikelola teknisi Indonesia sudah banyak diperbaiki.
Tetapi, bagian yang masih di bawah kendali LG belum bisa disentuh karena kontrak baru berakhir pada Desember 2025.
"Ternyata masih ada bagian-bagian yang terikat kontrak dengan pihak LG, baru Desember dikasih ke kita ya," pungkasnya.
Purbaya menargetkan seluruh perbaikan Coretax dapat rampung pada Januari 2026, setelah sistem sepenuhnya dikelola pemerintah.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Endrapta/Nitis Hawaroh, Kompas.com/Nur Jamal Shaid)
Menkeu Purbaya dan Kiprahnya
| CELIOS Sebut Menkeu Purbaya dan KDM Tak Perlu Ribut Lagi soal Data APBD Mengendap: Harusnya Selesai |
|---|
| Tindak Mafia Tekstil Hingga Baja Jangan Cuma Wacana, Purbaya Diminta Ambil Langkah Tegas & Terukur |
|---|
| Menkeu Purbaya Akui Sulit Verifikasi Laporan di Kanal Lapor Pak Purbaya, Pelapor Sulit Dihubungi |
|---|
| Purbaya Tegaskan Enggan Ikut Campur Utang Kereta Cepat Whoosh: Biar Aja Mereka Selesaikan |
|---|
| KPK Respons Menkeu Purbaya: Sepakat, Korupsi Masih Jadi PR Utama Bangsa |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.