Berita Viral
5 Kasus Bullying di Dunia Pendidikan Oktober 2025
Deretan kasus bullying atau perundungan masih terjadi di dunia pendidikan Tanah Air, termasuk menimpa mahasiswa di Universitas Udayana (Unud) Bali
Terbaru, upaya pihak kepolisian Polres Musi Rawas Utara (Muratara) melakukan diversi kasus perundungan siswi SMP Negeri terhadap kakak kelasnya ditolak pihak keluarga.
Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara anak dari jalur peradilan pidana formal ke jalur di luar pengadilan untuk mewujudkan keadilan restoratif.
Hal tersebut, disampaikan Aan Sangkutiyar, Kakak Sepupu Korban, saat dihubungi Tribunsumsel.com, Jumat (24/10/2025).
"Sudah sejak awal dijelaskan kalau pihak korban tidak menginginkan dilakukannya diversi," katanya.
Masih mengutip Tribun Sumsel, menurut Aan, polisi tidak perlu lagi menawarkan opsi diversi, dikarenakan sudah dilakukan upaya dari perdamaian oleh pihak sekolah dan keluarga menolak.
4. Kasus Bullying di Universitas Udayana Bali
Kasus perundungan lainnya, menyasar kepada mendiang mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Bali, berinisial TAS.
TAS merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNUD yang meninggal dunia akibat melompat dari lantai 4 Gedung kampus Jalan Sudirman, Denpasar, pada Rabu (15/10/2025).
Setelah insiden tersebut, beredar chat dalam grup WhatsApp (WA) yang berisi percakapan perundungan terhadap TAS.
Pada tangkapan layar chat yang beredar, sosok TAS disamakan selebgram Kekeyi. Bahkan, ada yang memberikan kalimat sindiran.
Sebanyak enam mahasiswa diduga terlibat perundungan di percakapan grup WA tersebut.
Akibatnya, para pelaku diberi sanksi oleh pihak kampus, yakni terancam tak lulus mata kuliah.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana pun telah melaksanakan rapat pembahasan.
Hasil rapat tersebut, diteruskan kepada Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) Universitas Udayana untuk dilakukan penyelidikan dan penanganan lebih lanjut sesuai ketentuan perundang-undangan.
Adapun terkait pendalaman kasus kekerasan, akan dilakukan berdasarkan Permendikbudristek 55 tahun 2024.
Menurut Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi FISIP, dapat dipastikan isi percakapan terjadi setelah almarhum meninggal dunia, bukan sebelum peristiwa yang menimpa almarhum.
“Dengan demikian, ucapan nir-empati yang beredar di media sosial tidak berkaitan atau menjadi penyebab almarhum menjatuhkan diri dari lantai atas gedung FISIP,” jelas Dewi Pascarani, Jumat, dilansir TribunBali.com.
Sejumlah mahasiswa yang melakukan perundungan itu, direkomendasikan untuk memberikan nilai D atau tidak lulus pada semua mata kuliah semester berjalan.
“Dari fakultas kemarin telah merekomendasi Prodi untuk memberikan nilai D (tidak lulus) pada semua mata kuliah semester berjalan, karena soft skill merupakan salah satu komponen penilaian dalam perkuliahan. Tapi sanksi akhir nanti akan diputuskan berdasarkan rekomendasi Satgas PPK setelah pendalaman kasus oleh Satgas,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana, I Ketut Sudarsana, menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa yang menimpa almarhum.
“Kami sangat berduka atas kepergian salah satu mahasiswa terbaik kami. Universitas Udayana turut merasakan kesedihan yang mendalam bersama keluarga dan seluruh civitas akademika,” ucapnya.
Baca juga: Kasus Timothy di Unud: Polisi Dalami Dugaan Tekanan Sosial dan Perundungan di Kampus
5. Perundungan oleh Anak Kepsek di Polman, Sulbar
Kasus perundungan siswi terhadap siswi lainnya juga terjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Bahkan, viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak seorang siswi memakai seragam pramuka memukul dan menendang korban berulang kali.
Sementara korban sempat berupaya menjauhi pelaku dengan bergerak menuju kelas.
Namun, pelaku kembali melakukan aksi tercelanya.
Polisi mengungkap, aksi perundungan hingga penganiayaan siswi di SMKN daerah Polman pada Kamis (16/10/2025).
Korban inisial SA dipukul dan ditendang oleh temannya berinisial RA yang sama-sama berusia 16 tahun.
Penyebabnya, pelaku diduga kesal lantaran korban yang saat itu bertugas membersihkan tidak segera melaksanakan tugas.
Korban sebenarnya tidak menolak melaksanakan tugas untuk membuang sampah.
Saat itu, korban sedang menunggu temannya untuk bersama-sama mengangkat sampah.
Pada momen itulah, pelaku kesal hingga melakukan pemukulan terhadap korban.
“Sebenarnya sepele, masalah buang sampah saja, dianggap si korban tidak mau buang sampah. Karena lagi jadwal piket kenapa tidak mau buang sampah,” kata Kapolsek Tinambung, Iptu M Azharil Naufal kepada wartawan.
Setelah kejadian, orang tua pelaku yang merupakan seorang Kepala Sekolah di sekolah tersebut, meminta maaf kepada korban.
Kepala Sekolah itu, mendatangi keluarga korban dan pelaku telah mendapat sanksi dari pihak sekolah.
Rasjuddin selaku kepsek telah mengeluarkan anaknya dari sekolah dan satu orang lainnya yang terlibat.
“Saya kaget dan marah. Saya langsung beri tindakan tegas kepada anak saya sendiri,” ucapnya, dilansir Tribun-Sulbar.com.
Rasjuddin juga membuat video klarifikasi permintaan maaf saat berada di rumah korban.
Sementara itu, pihak korban melaporkan masalah ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Polman pada Kamis (16/10/2025) kemarin.
SA didampingi kedua orang tuanya mendatangi SPKT Polres Polman.
Orang tua korban menegaskan, proses hukum harus dilanjutkan, meski telah menerima permintaan maaf dari Kepala Sekolah.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJabar.id/Deanza Falevi, TribunSumsel.com/Eko Hepronis, Tribun-Sulbar.com, Tribun-Bali.com)
Berita Viral
| Nasib TKS, Mahasiswi UNS Penerima KIP yang Viral Dugem di Klub Malam, Beasiswanya Resmi Dicabut |
|---|
| Penjual Bakso Babi di Bantul Pernah Ditegur Ketua RT, Pasang Keterangan Nonhalal tapi Tulisan Kecil |
|---|
| Viral, Iwan Fals Kaget Rocky Gerung Plesetkan Lagunya: Anak Sekecil Itu Disuruh Jadi Wapres |
|---|
| Klarifikasi Anik, Guru SD di Wonosobo yang Dituduh Pelakor, Beberkan Kronologi Bertemu dengan Suroto |
|---|
| Istri di Wonosobo Tuding Suami Selingkuh dengan Guru Honorer, Ketua BKD Sebut Hanya Pertemuan Biasa |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.