Kamis, 30 Oktober 2025

Berita Viral

5 Kasus Bullying di Dunia Pendidikan Oktober 2025

Deretan kasus bullying atau perundungan masih terjadi di dunia pendidikan Tanah Air, termasuk menimpa mahasiswa di Universitas Udayana (Unud) Bali

Deanza Falevi/Tribun Jabar
KASUS PERUNDUNGAN - Sejumlah siswa terduga pelaku perundungan di salah satu madrasah negeri di Purwakarta bersimpuh dan menangis saat meminta maaf langsung kepada orang tua korban dalam proses mediasi, Selasa (7/10/2025). Deretan kasus bullying atau perundungan masih terjadi di dunia pendidikan Tanah Air bulan Oktober 2025. 

Ringkasan Berita:

TRIBUNNEWS.COM - Kasus bullying atau perundungan masih terjadi di dunia pendidikan Tanah Air. 

Aksi bullying dilakukan oleh sesama pelajar di lingkungan sekolah atau pendidikan. 

Sepanjang bulan Oktober 2025, sejumlah kasus bullying terjadi di tingkat pendidikan mulai Sekolah Dasar (SD), bahkan perguruan tinggi.

Beberapa waktu lalu, kasus bullying menimpa mahasiswa di Universitas Udayana (Unud) Bali pada pertengahan Oktober 2025

Mirisnya, bullying dilakukan oleh sejumlah mahasiswa kepada sesama mahasiswa, Timothy Anugerah atau berinisial TAS. 

TAS merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud yang meninggal dunia setelah melompat dari lantai 4 Gedung kampus Jalan Sudirman, Denpasar, pada Rabu (15/10/2025). 

Perundungan terhadap TAS dilakukan setelah ia meninggal dunia.

Setelah itu, beredar chat dalam grup WhatsApp (WA) yang berisi percakapan perundungan terhadap TAS.

Pihak Unud pun melakukan penyelidikan dan penanganan lebih lanjut sesuai ketentuan.

Sebanyak enam mahasiswa Universitas Udayana pelaku perundungan itu, mendapat sanksi dari kampus.

Baca juga: BNPT Sebut Korban Bullying Berpotensi Terpapar Radikalisme hingga Jadi Pelaku Terorisme

Deretan Kasus Perundungan di Dunia Pendidikan Oktober 2025

1. Kasus Bullying di MTs Purwakarta

Awal bulan Oktober, masyarakat Purwakarta, Jawa Barat, digemparkan dengan kasus dugaan bullying yang dialami sejumlah siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada Sabtu (4/10/2025) malam.

Hasil penyelidikan internal pihak sekolah, terdapat delapan siswa menjadi pelaku dan tujuh korban.

Aksi kekerasan tersebut, dipicu persaingan antara angkatan senior dan junior berujung kekerasan fisik di asrama sekolah.

Beberapa korban mengalami bengkak dan lebam di wajah, bahkan satu korban dinyatakan mengalami luka berat hingga trauma.

Setelah kejadian, para terduga pelaku menangis tersedu sambil bersimpuh, memohon maaf kepada orang tua korban.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved