Projo Tegaskan Tak Akan Jadi Pendukung Asal Bapak Senang, Siap Beri Kritik ke Pemerintahan Prabowo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Projo Handoko menegaskan bahwa organisasi relawannya tidak akan menjadi pendukung yang hanya menyenangkan pemerintah. Nantinya, Projo siap memberikan kritik dan masukan konstruktif kepada pemerintahan Prabowo–Gibran.

“Kami berharap Projo tidak, dan saya yakin tidak sih ya, tidak menjadi organisasi pendukung yang asal Bapak senang,” ujar Handoko dalam konferensi pers di Kantor DPP Projo, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Handoko menyebut, kritik dari Projo akan bersifat produktif dan ditujukan untuk memperkuat kinerja pemerintahan yang didukung sejak awal.

“Masukan, kritik itu adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan demi kebaikan kita semua. Tetapi kemudian jangan kita jatuh pada narasi-narasi adu domba, pelecehan, penghinaan, penyebaran hoaks, serta ujaran-ujaran kebencian,” katanya.

Baca juga: Projo Pasang Badan Usai Jokowi Disorot Proyek Whoosh: Kalau Ada Bukti, Silakan Proses Hukum

Ia juga mengingatkan seluruh pihak agar tidak terjebak dalam upaya adu domba antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

“Kami menyampaikan seruan kepada publik untuk tidak lagi sembarangan atas informasi. Dipilah, dipilih, memilah dan memilih informasi agar tidak terjebak pada narasi-narasi adu domba. Karena kita melihat banyak sekali narasi-narasi yang seolah-olah mengadu antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi,” ujarnya.

Handoko menegaskan, Projo tetap konsisten mendukung pemerintahan yang sah hasil pilihan rakyat. Namun, Projo juga akan menjaga agar jalannya pemerintahan tetap sesuai aspirasi masyarakat.

“Kritik, masukan, dan saran yang produktif itu sangat diharapkan sekali. Indonesia maju hanya bisa diwujudkan dengan kebersamaan dan gotong-royong semua komponen anak bangsa,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Kongres III Projo akan digelar pada 1–2 November 2025 di Hotel Sahid Jaya, Jakarta. Acara itu dijadwalkan dihadiri Presiden Joko Widodo, Presiden Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.