Jumat, 7 November 2025

Reformasi Polri

Mahfud MD Identifikasi 27 Penyakit Serius Polri yang Perlu Direformasi: Koncoisme, Rekrutmen Polri

Mahfud MD mengidentifikasi ada 27 masalah serius yang terjadi di Polri dan harus direformasi, seperti koncoisme hingga rekrutmen dan pembinaan Polri.

Editor: Nuryanti
YouTube/Mahfud MD Official
REFORMASI POLRI - Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengaku banyak menerima kunjungan dari Purnawirawan Polri, Purnawirawan TNI, Akademisi, masyarakat sipil hingga LSM. Mereka mendatangi Mahfud untuk membahas masalah reformasi Polri. Mahfud menyebut mayoritas dari mereka banyak bercerita soal informasi hingga usulan terkait reformasi Polri yang belakangan sedang menjadi sorotan publik. Hasilnya, Mahfud pun mengidentifikasi ada 27 masalah serius yang terjadi di Polri dan harus direformasi, seperti koncoisme hingga rekrutmen dan pembinaan Polri. 

Istilah ini sering dikaitkan dengan praktik nepotisme atau kronisme, yang dapat menyebabkan ketidakadilan karena didasarkan pada hubungan pribadi daripada kelayakan. 

"Karena begini, saya itu sudah tumpukan di meja banyak tentang ini dan saya sudah mengidentifikasi ada 27 masalah serius ini yang menjadi penyakit di Polri sekarang."

"Termasuk mulai dari rekrutmen, pembinaan, pendidikan munculnya koncoisme, orang yang berprestasi terbuang, yang belum waktunya naik pangkat, naik  pangkat, dan seterusnya lah ya," ungkap Mahfud.

Baca juga: Haidar Pertanyakan Sejumlah Purnawirawan Dorong Reformasi Polri

Belum Dapat Kabar soal Kelanjutan Komite Reformasi Polri Bentukan Prabowo

Lebih lanjut terkait Komite Reformasi Polri bentukan Presiden Prabowo, Mahfud mengaku belum mendapat kabar lagi.

Mahfud hanya menegaskan bahwa dirinya bersedia untuk masuk Komite Reformasi Polri bentukan Prabowo tersebut.

Terkait kelanjutannya, Mahfud memilih untuk menunggu dan tidak ingin proaktif menanyakan pembentukan Komite Reformasi Polri tersebut.

"Saya belum tahu kabarnya tentang komite yang akan dibentuk oleh Presiden itu. Karena saya tanggal 17 (September),  40 hari lalu ya sudah dihubungi dan saya menyatakan bersedia untuk bergabung."

"Tetapi sampai saat ini saya juga tidak pernah tanya dan saya tidak ingin tanya juga nanti dikira saya mengejar-ngejar itu saya ingin ke situ. Padahal saya ya bersedia saja bukan ingin gitu."

Baca juga: Pengamat Kritik Tim Reformasi Polri Bentukan Jenderal Listyo Sigit

"Oleh sebab itu saya sama sekali tidak proaktif. Mau apa seterusnya itu ada di Istana. Saya sendiri sih karena bagi saya apa itu tugas atau permintaan untuk tugas gitu ya. Saya bersedia saja kalau mau jadi."

"Kalau tidak ya tidak apa-apa. Kalau jadi ya bismillah gitu kan. Saya juga enggak apa namanya enggak punya beban apapun atau kewajiban apapun untuk itu," ungkap Mahfud.

Terlebih sekarang ini sudah ada Tim Transformasi Reformasi Polri bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Yang penting saya bersedia. Kalau jadi ya mari, kalau tidak ya enggak apa-apa. Kan sudah ada tim reformasi dari internal Polri kan."

"Sudah ada Tim Transformasi Reformasi Polri, mungkin itu juga jadi pertimbangan Pak Prabowo bahwa itu sudah cukup atau apa ya tidak apa-apa," imbuh Mahfud.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Baca berita lainnya terkait Reformasi Polri.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved