Khutbah Jumat, 31 Oktober 2025: Peran Pemuda dalam Agama Islam
Khutbah Jumat hari ini, 31 Oktober 2025, mengusung tema “Peran Pemuda dalam Agama Islam”.
Kedua, pemuda memiliki peran sebagai pembela akidah di era digital. Rasulullah saw bersabda dalam hadis riwayat Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ.
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah."
Di era digital ini, akidah umat diserang melalui media sosial, film, musik, dan berbagai konten yang merusak. Pemuda yang menguasai teknologi harus menjadi benteng digital yang membela Islam dengan konten-konten positif, dakwah digital, dan jihad cyber melawan propaganda anti-Islam.
Pemuda harus menjadi influencer Islam yang menyebarkan kebaikan, bukan justru terjebak menjadi korban konten-konten destruktif. Media sosial harus menjadi medan dakwah, bukan medan maksiat.
Ketiga, pemuda memiliki peran sebagai penggerak ekonomi umat. Allah Swt berfirman dalam surah Al-Jumu'ah [62] ayat 10:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ.
Pemuda harus menjadi entrepreneur muslim yang menggerakkan ekonomi umat. Bukan hanya menjadi pencari kerja, tetapi pencipta lapangan kerja. Membangun startup syariah, mengembangkan UMKM halal, dan menciptakan produk-produk berkualitas adalah jihad ekonomi yang sangat dibutuhkan. Rasulullah bersabda dalam hadis riwayat Baihaqi:
التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الْأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ.
"Pedagang yang jujur dan amanah akan bersama para nabi, shiddiqin, dan syuhada."
Keempat, pemuda memiliki peran sebagai penjaga masjid dan syiar Islam. Rasulullah saw bersabda dalam hadis riwayat Muslim:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ ... وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ بِالْمَسَاجِدِ
"Tujuh golongan yang dinaungi Allah... dan orang yang hatinya terikat dengan masjid."
Pemuda harus memakmurkan masjid, bukan meninggalkannya. Menjadi imam, muazin, guru ngaji, takmir, dan aktivis masjid adalah peran mulia yang harus diisi oleh generasi muda.
Masjid bukan hanya tempat salat, tetapi pusat pembinaan umat yang harus dihidupkan oleh pemuda.
Kelima, pemuda memiliki peran sebagai pembina generasi penerus. Allah Swt berfirman dalam surah Luqman [31] ayat 13:
يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ.
“Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.”
Luqman al-Hakim mendidik anaknya dengan pendidikan tauhid sejak dini. Pemuda muslim harus menjadi pendidik bagi generasi setelahnya, baik sebagai guru, ustaz, orang tua, atau kakak yang membimbing. Meneruskan estafet keislaman kepada generasi berikutnya adalah tanggung jawab yang tidak bisa diabaikan.
Hadirin jemaah yang dimuliakan Allah,
Walakin, realitas hari ini menunjukkan banyak pemuda yang tersesat. Mereka terlena dengan gim daring berjam-jam lamanya, media sosial tanpa manfaat, pacaran yang merusak, narkoba yang menghancurkan, dan gaya hidup hedonism dan eksotisme (flexing) yang menjauhi masjid. Ini adalah tragedi umat yang harus segera diatasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.