Rabu, 5 November 2025

BEM UI Sorot Seleksi Calon Dekan: Jangan Sampai Membeli Kucing dalam Karung

BEM UI mengkritik proses pemilihan serentak dekan di lingkungan UI yang diselimuti dugaan infiltrasi politik

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
handout
BEM BARU UI - Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). BEM UI mengkritik proses pemilihan serentak dekan di lingkungan UI yang diselimuti dugaan infiltrasi politik. 

Apalagi setelah mendapat sorotan dari Komisi X DPR RI.

"Tidak ada intervensi politik dalam pemilihan dekan di UI," kata Emir dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).

Lebih jauh, Emir menekankan pemilihan bakal calon dekan UI akan berjalan transparan.

Hal Ini untuk membangun kepercayaan dan memastikan akuntabilitas, guna menghasilkan pemimpin yang paling berkualitas dan berintegritas.

"Proses pemilihan dekan di UI dilakukan secara transparan. Melalui proses otonom perguruan tinggi," tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menegaskan bahwa pemilihan dekan seluruh fakultas Universitas Indonesia harus terbebas dari praktik politik aliran maupun intervensi kekuasaan tanpa terkecuali.

"Dugaan intervensi politik dan politik aliran dalam pemilihan dekan, di kampus manapun itu, termasuk di Universitas Indonesia ini, bagi kami merupakan hal yang serius dan tidak sejalan dengan prinsip otonomi perguruan tinggi," kata Lalu.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendorong Kemendiktisaintek dan pihak kampus Universitas Indonesia untuk memastikan proses pemilihan berjalan transparan, objektif, serta bebas dari tekanan politik.

"Ini agar integritas akademik tetap terjaga. Pemilihan Dekan bagian dari otonomi kampus, sudah semestinya harus bebas dari semua intervensi politik pihak manapun," ujarnya.

Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengimbau agar proses pemilihan dekan seluruh Fakultas UI benar-benar terbebas dari intervensi kekuasaan.

"Kampus ya harus bebas intervensi dan memang harus mencerminkan jiwa-jiwa akademik. Itu yang harus ditekankan,” kata Trubus dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

Trubus juga menegaskan bahwa Universitas Indonesia tidak boleh menjadi sarang kepentingan politik, melainkan tetap teguh sebagai sarang intelektual.

Ia menambahkan, jika proses seleksi diwarnai intervensi atau nuansa politik, maka hal itu bisa menjadi preseden buruk bagi kampus negeri lainnya.

Trubus mengajak semua pihak menjadikan momentum pemilihan dekan ini sebagai ajang memperkuat tradisi akademik di UI.

"UI harus menunjukkan teladan dalam menjaga integritas akademik, memilih pemimpin fakultas yang visioner, dan memastikan universitas tetap berdiri sebagai mercusuar ilmu pengetahuan," pungkasnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved