Projo Bantah Romantisme dengan Jokowi Berakhir Lalu Balik Badan ke Prabowo: Jangan Framing Kami
Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, membantah isu bahwa relawan Projo telah meninggalkan Jokowi dan beralih mendukung Prabowo.
Ringkasan Berita:
- Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Alex Damanik, membantah isu bahwa relawan Projo telah meninggalkan Joko Widodo (Jokowi) dan beralih mendukung Prabowo Subianto.
- Ia menegaskan bahwa Projo tetap sejalan dengan nilai-nilai yang dibangun bersama Jokowi sejak awal, meski kini bertransformasi.
- Ketua Umum Projo, Budi Arie menyebut Projo bukan Pro Jokowi.
TRIBUNNEWS.COM - Freddy Alex Damanik, Wakil Ketua Umum relawan Projo membantah romantisme dengan Joko Widodo (Jokowi) kini telah usai, hingga balik badan ke Prabowo Subianto.
Projo sendiri semula dikenal sebagai relawan loyalis Jokowi, yakni di kontestasi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014.
Eksistensi Projo diketahui kini tengah disorot, terlebih usai terselenggaranya Kongres III di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, di mana agendanya termasuk pembahasan perubahan logo organisasi.
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menjelaskan nantinya logo Projo tidak lagi menggunakan wajah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Langkah perubahan ini ia sebut sebagai transformasi organisasi sekaligus penegasan bahwa Projo tidak berfokus pada individu tertentu.
Terkait romantisme dengan Jokowi disebut berakhir dan beralih ke Prabowo, Freddy mengatakan hal itu tidak benar sama sekali.
"Tidak, tidak benar," ujar Freddy, mengutip tayangan YouTube Kompas TV.
"Nggak seperti itu melihatnya, jangan kita di-framing seolah-olah kita sudah tidak dengan Pak Jokowi, bukan seperti itu," ujarnya lagi.
Dirinya mengatakan sejak awal Projo bergerak secara politis bersama dengan Jokowi dan kemudian bersama Prabowo.
Gelaran Kongres III Projo ini, lanjut Freddy menjadi tempat bagi resolusi-resolusi politik.
"Memang kita harus bertransformasi seperti dikatakan Ketum kami (Budi Arie)," imbuhnya.
Transformasi yang disebut Freddy termasuk soal penegasan nama Projo itu sendiri.
Di mana sejak 2014, berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Projo adalah nama organisasi tersebut, dan bukan akronim Pro Jokowi.
Sementara sebutan Pro Jokowi itu adalah bagian dari sejarah.
"Memang sejak zaman relawan, memang namanya relawan pro Jokowi kemudian bertransformasi menjadi ormas dan hanya 'Projo' saja," imbuh Freddy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.