Sabtu, 8 November 2025

Kabinet Prabowo Gibran

Pengamat Minta Menteri-menteri Prabowo Harus Bisa Kerja Seperti Purbaya: Gesit, Enggak Jelimet

Pegamat berharap para menteri Prabowo lainnya juga bisa bekerja seperti Purbaya yang gesit, transparan, hingga komunikatif.

Penulis: Rifqah
Editor: Bobby Wiratama
Instagram @purbayayudhi_official
GAYA KEPEMIMPINAN PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Pegamat berharap para menteri Prabowo lainnya juga bisa bekerja seperti Purbaya yang gesit, transparan, hingga komunikatif. 
Ringkasan Berita:
  • Para menteri di Kabinet Merah Putih diminta harus bisa menerjemahkan arahan dari Presiden Prabowo
  • Pengamat sebut para menteri, terutama yang terkait dengan bidang ekonomi, harus bisa bekerja lebih keras giat lagi, seperti Purbaya
  • Pengamat berharap para menteri lainnya bisa bekerja seperti Purbaya yang gesit, transparan, hingga komunikatif

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik, Agung Baskoro, mengatakan bahwa para menteri di Kabinet Merah Putih harus bisa menerjemahkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

Terutama terkait program-program kesejahteraan rakyat, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Garuda, Koperasi Murah Putih, dan program lainnya.

Sebab, kata Agung, jika para menteri tidak bisa menerjemahkan instruksi Prabowo, maka hal tersebut akan menjadi bumerang, apalagi masyarakat kini sangat menyoroti kinerja pemerintahan di bidang ekonomi.

"Kualitas program tidak ada penyelewengan, bagaimana tepat sasaran, bagaimana program ini bisa dirasakan, apakah itu MBG, sekolah Garuda, Koperasi Desa Merah Putih dan program-program populis lain," ungkap Agung, dikutip dari YouTube tvOneNews, Senin (3/11/2025).

"Kalau ini tidak diterjemahkan dengan bagus ke masyarakat, bisa jadi bumerang juga, karena tingkat kepuasan publik itu backbone-nya adalah bidang ekonomi. Bisa menjadi bumerang politik yang membuat kepuasan (masyarakat) itu akan terganggu nanti," sambungnya.

Agung lantas mengatakan bahwa para menteri, terutama yang terkait dengan bidang ekonomi, harus bisa bekerja lebih keras giat lagi, seperti Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa.

Sebab, menurut Agung, jika hanya Purbaya saja yang demikian, maka hal tersebut bisa berbahaya bagi pemerintahan.

"Nah, bagaimana cara dan ceritanya? Menteri-menteri, misalkan di bidang ekonomi tentu harus lebih giat, lebih keras. Selain Pak Purbaya tentunya, kalau hanya Pak Purbaya saja yang bekerja bahaya ini, jadi Menteri Ekonomi harus lebih gesit," paparnya.

Oleh karena itu, Agung pun berharap para menteri lainnya juga bisa bekerja seperti Purbaya yang gesit, transparan, hingga komunikatif.

Jika hal tersebut diterapkan oleh semua menteri, kata Agung, maka publik akan melihat bahwa kabinet Prabowo ini mempunyai kinerja yang bagus, jadi tidak hanya Purbaya saja yang disorot.

"Jadi kalau bisa semuanya seperti Pak Purbaya gitu bekerja lebih keras, lebih gesit, lebih transparan, supaya apa? Publik melihat bahwa matahari terbit optimis itu dari kabinet, bukan hanya dari Pak Purbaya, dari semua menteri, standar SOP bekerjanya seperti beliau (Purbaya), sangat komunikatif," ujar Agung.

Baca juga: Pengamat Sebut Prabowo Pasang Purbaya sebagai Striker di Kabinet: Biar Bisa Mengacak-acak

Menurut Agung, Purbaya memiliki bahasa yang sederhana dan tidak jelimet ketika menjelaskan tentang kondisi ekonomi Indonesia, meskipun dia dari bidang keuangan. Sehingga, publik bisa mudah memahami kondisi ekonomi terkini.

Dengan mengambil contoh gaya Purbaya ini, Agung berharap kinerja para menteri ke depannya bisa lebih bagus lagi, bahkan melebihi Purbaya sendiri.

Sehingga, pandangan publik kepada pemerintah bisa menjadi lebih positif lagi karena Prabowo mempunyai banyak menteri yang kinerjanya baik.

"Bahasanya sederhana, enggak jelimet, walaupun bidang keuangan. Karena selama ini kan kita mikirin keuangan tuh ribet banget gitu. Orang awam seperti saya butuh membaca lagi literatur-literatur supaya paham ekonomi."

"Tapi dengan Pak Purbaya 'oh sesederhana itu'. Nah, menteri lain juga harus sederhana itu, jangan jelimet. Kalau memang bahasanya mudah, kenapa harus susah, gitu kan?"

"Kalau bisa lebih dari Pak Purbaya malah, lebih bagus lagi. Sehingga publik akan melihat kok banyak bangetnya menteri Pak Prabowo sekarang bagus-bagus, bahkan lebih bagus dari Pak Purbaya," katanya.

Pengamat Minta Prabowo Bisa Lebih Disiplinkan Menteri

Agung juga menyarankan kepada Prabowo pada tahun kedua kepemimpinannya sebagai Presiden RI nanti, agar bisa lebih mendisiplinkan menteri-menterinya lagi.

Jika memang ada menteri yang tidak bisa mencapai target yang diharapkan atau tidak bekerja secara maksimal, Agung meminta agar Prabowo langsung menggantinya.

"Tahun kedua nanti Presiden harus, mau tidak mau lebih mendisiplinkan para menteri. Kalau memang dia tidak bisa mencapai target atau kerjanya enggak maksimal, ya mau enggak mau diganti," ucapnya.

Namun, jika menteri yang diganti itu merupakan Ketua Umum partai politik (parpol), Agung menyarankan agar direposisi saja ke jabatan lain, jika memang pergantian itu dikhawatirkan akan memengaruhi stabilitas parpol.

Pergantian ini, menurut Agung, agar tidak menjadi beban bagi Prabowo lagi ke depannya.

"Misalkan dari ketua umum partai, kalau memang enggak bisa keluar kabinet, mending  
direposisi. Misalkan dia enggak jago di keuangan, diganti ke energi. Jadi kan reshuffle terbatas, itu kan win-win solution juga," jelas Agung.

"Jadi yang enggak bisa kerja harus segera diganti supaya tidak menjadi beban bagi Pak Presiden. Karena Pak Presidennya sudah lumayan agresif nih, lumayan positif apresiasinya. Nah, menteri-menterinya harus seperti itu juga."

"Kalau yang enggak bisa ngikutin ritme, yang enggak ada pilihan selain diganti atau direposisi kalau ketum partai, kan ribet juga nanti stabilitas politiknya," tambahnya lagi.

Selain menteri yang dituntut bekerja lebih keras sesuai arahan Presiden, para bawahan menteri harus digenjot juga agar seimbang dan kinerjanya bagus.

"Nah, di luar itu saya lihat bahwa manajemen street level birokrasinya itu harus punya irama yang sama juga, menterinya sudah oke nih, ini dirjen-dirjen di bawahnya ini birokrasinya juga harus digenjot," ujar Agung.

(Tribunnews.com/Rifqah)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved