Prabowo Bilang Dirinya dan Jokowi Hopeng, Ray Rangkuti: Hubungannya Retak, tapi Tak Boleh Kelihatan
Pengamat politik Ray Rangkuti menanggapi pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang menyebut, dirinya dan Jokowi adalah hopeng.
"Tetapi kan keretakan itu tidak boleh diumbar kepada publik, karena itu berbeda dengan filosofinya Pak Prabowo sendiri yang menginginkan semua pemimpin itu harus kelihatan akur, meskipun sebetulnya di dalamnya saling sikat sana-sini," lanjutnya.
Kali Kedua Prabowo Bantah Dikendalikan Jokowi
Pernyataan Prabowo pada Kamis (6/11/2025) tadi, merupakan kali kedua ia menegaskan tidak dikendalikan oleh Jokowi.
Sebelumnya, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025) lalu, Prabowo juga mengungkit hal yang sama.
"Saya dibilang, apa itu, presiden boneka. Saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah Pak Jokowi tiap malam telepon saya, saya katakan itu tidak benar," kata Prabowo.
Prabowo mengakui, dirinya sering berkonsultasi dengan Jokowi untuk meminta pendapat dan saran terkait pengalaman 10 tahun memimpin Indonesia.
Namun, konsultasi dengan mantan presiden menurut Prabowo adalah hal yang lumrah.
Selain Jokowi, Prabowo juga meminta saran dan pendapat ke Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Menurut Prabowo, pertemuannya dengan Jokowi, SBY, dan Megawati bukanlah hal yang bermasalah.
"Saya menghadap beliau enggak ada masalah, saya menghadap Pak SBY tidak ada masalah, saya menghadap Ibu Mega tidak ada masalah," kata Prabowo.
"Kalau bisa bahkan menghadap Gus Dur. Menghadap Pak Harto, menghadap Bung Karno, kalau bisa," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Rizki A./Taufik Ismail)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.