Sabtu, 8 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Ledakan di SMAN 72 Jakarta: 54 Korban, Densus 88 Bergerak

Ledakan saat salat Jumat di SMA 72 lukai 54 orang, Densus 88 selidiki dugaan terorisme, satu pelaku diduga tewas.

Penulis: Reynas Abdila
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
LEDAKAN DI MASJID - Suasana pascaledakan di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). Sejumlah orang mengalami luka-luka. 
Ringkasan Berita:
  • Ledakan saat salat Jumat lukai 54 orang, mayoritas siswa SMA.
  • Densus 88 selidiki dugaan terorisme, satu pelaku diduga tewas.
  • Publik soroti keamanan sekolah dan trauma pelajar pasca-ledakan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah mendalami dugaan terorisme dalam ledakan di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang melukai 54 orang saat salat Jumat.

Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menyebut korban mengalami luka bakar, terkena serpihan, dan benda tajam.

“Ada yang luka ringan, sedang, dan beberapa sudah dipulangkan dari rumah sakit,” ujar Asep, Jumat (7/11/2025).

Satu orang yang ditemukan dalam kondisi luka berat di dekat lokasi diduga sebagai pelaku. Ia disebut tewas, namun belum ada konfirmasi resmi dari Densus 88.

Dalam penyisiran, aparat menemukan dua senjata api rakitan (pistol Glock dan senapan AK-47) serta bom molotov.

Juru Bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana menyatakan, “Hingga saat ini Densus 88 masih melakukan pendalaman apakah insiden tersebut terdapat unsur terorisme atau tidak.”

Ledakan terjadi di kompleks TNI AL Kodamar, tempat SMA 72 berada. Menurut guru SMAN 72, Totong Koswara, suara ledakan terdengar tiga kali dan berasal dari dalam dan luar masjid.

Video amatir menunjukkan siswa berlarian keluar masjid, beberapa tergeletak di halaman sekolah.

Tim penjinak bahan peledak tiba pukul 13.35 WIB dan langsung mensterilkan area.

Baca juga: Senyum Roy Suryo Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Ijazah Jokowi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, “Masih didalami lagi, ada SOP khusus, kita belum tahu asal muasal ledakan dari apa.”

Para korban dirawat di RS Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih. Posko darurat didirikan untuk keluarga dan pendamping siswa.

Psikolog dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta mulai diterjunkan untuk menangani trauma pelajar.

Peristiwa ini memicu sorotan publik terhadap standar keamanan sekolah, terutama di lingkungan strategis seperti kompleks militer.

Pemerhati pendidikan dan lembaga advokasi HAM mendesak pemerintah segera mengaudit SOP pengamanan sekolah dan mempercepat investigasi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved