Menko Polkam Bicara Soal Ledakan di SMA 72 Kelapa Gading, Sebut Motif Masih Didalami

Ringkasan Berita:

• Menko Polhukam Djamari Chaniago menegaskan pemerintah belum ada kesimpulan terkait ledakan di Masjid SMA Negeri 72 Kelapa Gading.
• Aparat gabungan dari Polri, TNI, Densus 88, dan Gegana saat ini melakukan olah TKP dan pemeriksaan material untuk memastikan sumber serta penyebab ledakan.
• Sebanyak sekitar 20 korban luka, mayoritas siswa, telah mendapat perawatan medis, sementara aktivitas sekolah dihentikan sementara.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menyampaikan bahwa pemerintah belum mau menyimpulkan indikasi terorisme dalam insiden ledakan yang terjadi di masjid SMA 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).

Djamari mengatakan, penyelidikan masih berlangsung di lokasi kejadian.

Tim kepolisian dan TNI saat ini melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan sumber dan penyebab ledakan.

“Ya sedang didalami lah ya. Baru kita lihat tempatnya kan di situ terus ada beberapa yang terluka. Sedang dicari apa penyebabnya,” ujar Djamari.

Saat ditanya mengenai kemungkinan motif tertentu atau keterkaitan aksi teror, Djamari menegaskan belum ada kesimpulan sejauh ini.

“Belum tahu. Sama sekali belum tahu,” katanya.

Lebih lanjut, Djamari juga membantah dugaan bahwa ledakan tersebut berkaitan dengan aksi terorisme.

“Belum. Belum ada kesimpulan,” tegasnya.

Ia menyebut aparat gabungan saat ini sedang bekerja mengumpulkan keterangan dan barang bukti.

“Sekarang sedang diolah di situ oleh Kapolda dan Dandim. Wamen saya juga ada di sana,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah melakukan pendalaman terkait adanya unsur terorisme ledakan di Masjid SMA 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).

Hal itu disampaikan Juru Bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana kepada wartawan.

"Hingga saat ini Densus 88 masih melakukan pendalaman apakah insiden tersebut terdapat unsur terorisme atau tidak," ucapnya.

AKBP Mayndra belum mengungkap lebih jauh informasi dari pendalaman yang sedang berlangsung.